Bisnis.com, JAKARTA-- Tren mewarnai di kalangan orang dewasa di berbagai negara bermula dari kehadiran buku karya perempuan Skotlandia Johanna Basford berjudul Secret Garden: An Inky Treasure Hunt and Colouring Book yang terjual lebih dari 1,4 juta kopi di seluruh dunia.
Orang-orang dewasa yang sudah bertahun-tahun tak ‘berjumpa’ dengan kegiatan mewarnai, kemudian asyik kembali ‘menekuni’ kegiatan yang dulu dia lakukan di masa kecil.
Di Indonesia, pelopor buku mewarnai untuk orang dewasa adalah My Own World terbitan Renebook. Buku tersebut dicetak pertama kali Juni 2015, kemudian pada Juli 2015 terbentuklah Komunitas Tabrak Warna untuk menjadi wadah berbagi untuk para remaja dan orang dewasa yang tertarik mewarnai.
Penyusun Buku My Own World sekaligus Perwakilan Komunitas Tabrak Warna Triana Nurchayati mengatakan buku tersebut dapat dimanfaatkan oleh dua jenis orang. Pertama, orang yang awalnya tidak suka mewarnai. Kedua, orang yang suka mewarnai.
“Jadi dari anggota komunitas itu ada yang baru coba-coba melepaskan emosi dengan mewarnai, ada juga yang benar-benar mendalami mewarnai, seperti mencoba teknik mewarnai dengan spons. Utamanya sih mewarnai ini dapat melepaskan stress,” katanya kepada Bisnis.
Dia mengatakan jika seseorang terlalu sibuk memikirkan warna apa yang akan dia gunakan terlebih dahulu saat mewarnai, justru akan memicu stress. Saat mewarnai, sebaiknya seseorang membebaskan diri dari segala aturan main.
Selain itu, tak perlu mematok berapa lama sebuah gambar selesai untuk diwarnai. “Kalau belum selesai tidak apa-apa jika ingin pindah ke gambar lainnya,” katanya.
Hal lain yang perlu diingat saat melakukan kegiatan mewarnai adalah warna gambar tidak harus sesuai kenyataan, ekspresikan saja emosi apa yang ada dalam diri Anda.
Anda juga tak perlu kebingungan memikirkan gambar mana yang harus diwarnai terlebih dahulu atau menargetkan harus menyelesaikan sekian gambar dalam sehari, hal-hal semacam itu justru memicu stress.
Penyusun Buku My Own World sekaligus Perwakilan Komunitas Tabrak Warna lainnya yaitu Khalezza Hidayah mengatakan buku colouring for adult biasanya memiliki gambar rumit sehingga jadi lebih baik mewarnai dengan meggunakan pensil warna atau spidol.
“Kalau crayon akan kesulitan dan untuk cat air biasanya untuk mereka yang sudah ahli. Namun ada juga yang kombinasi, misalnya background-nya menggunakan crayon, gambar utamanya pakai alat lain,” katanya.
Secara terapi, jika menggunakan warna yang bertabrakan dapat menjadi anti stress karena menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.
Dia menjelaskan ada beberapa teknis mewarnai dasar yaitu gradasi, mixing, blocking, dan finishing. Gradasi adalah mewarnai bertingkat dari warna tua ke muda tapi masih satu warna misalnya hijau. Mixing adalah pencampuran gradasi dengan warna-warna berbeda. Sementara blocking yaitu mewarnai dengan satu warna full. Sedangkan finishing merupakan penyelesaian bisa berupa penghalusan warna atau penambahan bayangan pada gambar.
Contoh teknik mewarnai yang lebih rumit adalah arsiran, yaitu cara memegang pensil warna seperti memegang pisau.
