Penggemar Star Wars mengenakan kostum tokoh Darth Vader/Antara
Entertainment

STAR WARS: Penggemar Ancam Tembak Seorang Pelajar

Martin Sihombing
Rabu, 23 Desember 2015 - 11:39
Bagikan

Bisnis.com, MONTANA,  Amerika Serikat -- Seorang pria asal Montana, Amerika Serikat, ditangkap dengan dugaan mengancam akan menembak seorang pelajar untuk membuka tabir alur cerita film "Star Wars", dokumen pengadilan menunjukkan pada Selasa (22/12/2015) atau Rabu (23/12/2015) WIB.

Polisi mengatakan bahwa Arthur Roy marah terhadap seorang pelajar yang menjadi temannya di Facebook agar menyerahkan bagian dari cerita film serial "Star Wars: The Force Awakens" selama melakukan percakapan secara online pekan lalu.

Selama pertempuran secara online terjadi, Roy diduga memasang foto diri dengan menggambarkan dia sedang mengacungkan senjata, yang dia indikasikan sebagai senjata "Colt 1911" untuk menunjukkannya sebagai "pemberang," menurut pernyataan tertulis yang sah.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa korban tersebut takut, kalau-kalau Roy mendatanginya lalu menembaknya.

Roy juga mengatakan "akan datang untuk mencari" bocah tersebut, yang di sekolahnya petugas keamanan ditempatkan untuk mengunci pintu setelah petugas melihat ada perubahan, menurut surat itu.

"Korban takut ancaman itu menjadi kenyataan," kata Melissa Broch, deputi jaksa dari Lewis & Clark County. "Korban percaya bahwa terdakwa mungkin mendatangi sekolahnya dan mencederai dirinya." "Star Wars: The Force Awakens" diputar dengan memecahkan rekor pendapatan senilai 248 juta dolar AS sebagai film "box office" di Amerika Serikat dan Kanada serta secara global dalam pemutaran perdananya pada akhir pekan telah mencatat pendapatan senilai 529 juta dolar AS, kata Walt Disney Co Senin lalu.

Film tersebut menandai serial ketujuh dalam dalam pembaruan waralaba "Star Wars".

Roy tertangkap pada Jumat lalu atas tuduhan serangan dengan menggunakan senjata sebagai sebuah kejahatan besar. Dia menampakkan dirinya pertama kali di pengadilan Lewis & Clark County pada Senin lalu, setelah dia diperintahkan membayar uang jaminan senilai 10.000 dolar AS, kata Broch.

Namun tidak jelas, apakah Roy masih dalam tahanan, ujar Broch. Dia kemungkinan akan diseret ke pengadilan distrik atas tuduhan yang sama pada bulan Januari mendatang, katanya.

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro