Bisnis.com, JAKARTA - Kursus memasak tidak hanya milik orang dewasa saja. Namun, kursus memasak juga menarik minat anak-anak. Bahkan, kursus memasak bagi anak telah menjadi tren belakangan ini.
Salah satunya, bagi Tjitra Ana auliya yang mengikutsertakan anaknya, Chyka Anindyara Yasmine (8), sebagai peserta kelas memasak anak Orenjie Culinary Course Depok.
Tjitra menuturkan keikutsertaan anaknya dalam kelas memasak anak bukan sekadar sebagai penunjang hobi si anak. Selain itu, keikutsertaan pada kelas memasak anak juga sebagai investasi masa depan. Sebab, aktivitas ini memberikan skill pada anak-anak.
"Apalagi rencananya Chyka akan masuk SMK jurusan boga. Kursus ini sebagai persiapan untuk jenjang berikutnya," tuturnya.
Tjitra mengikutsertakan anaknya pada kelas memasak anak sejak usia enam tahun. Program pertama yang diikuti yakni membuat international food, seperti menghias cupcake. Selanjutnya, pada Januari ini akan ikut serta dalam program masakan tradisonal.
Dia harus menyediakan Rp375 ribu per bulan, selama lima bulan untuk satu program kelas memasak. Sementara, biaya pendaftaran sebesar Rp200ribu.
"Itu sudah termasuk alat dan bahan. Hasil masakan pun bisa dibawa pulang. Kemarin saya mencicipi kue tart, ternyata enak juga," katanya.
Pengajar utama Orenjie Culinary Course Depok Ken Kinasih menuturkan pola mengajar kursus memasak dewasa dan anak sangat berbeda. Dia terlebih dulu memutar video yang mengenalkan alat, bahan, dan cara memasak, sebelum praktek memasak. Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan anak-anak ketika memasak. "Jadi harus diberikan contoh terlebih dahulu," katanya.
Dalam satu kelas memasak anak Orenjie Culinary Course, berisi lima orang. Mereka akan didampingi dua pengajar, yakni pengajar utama dan asisten.