Sjamsidar Isa: Kain koleksinya ada yang berusia 100 tahun./Bisnis.com-Reni Efita Hendry
Fashion

Pameran Kain Nusantara: Sjamsidar Isa Koleksi Kain Berumur 100 Tahun

Reni Efita
Senin, 25 Januari 2016 - 19:17
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA  -- Merayakan ulang tahun kelahiran yang ke-70, Sjamsidar Isa atau lebih dikenal dengan sapaan Tjammy menggelar pameran kain Nusantara yang menjadi koleksinya.

Di antara beragam kain yang dikoleksinya, Tjammy juga mempunyai kain yang usianya sudah mencapai 100 tahun.

Pameran itu diselenggarakan Tjammy, Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) yang juga Dewan Penasehat Cita Tenun Indonesia (CTI), untuk mengajak generasi muda semakin mengenal kain Nusantara.

Hal itu dilakukannya melalui pameran tunggal koleksi kainnya bertajuk Ikon di Qubicle Center, Jl Senopati, Jakarta Selatan, berlangsung 24 Januari-9 Februari 2016.

“Sejak lama, saya ingin berbagi pengetahuan tentang kain Nusantara kepada generasi muda. Pengenalan dasar aja dulu,” kata Tjammy, yang mengoleksi kain sejak 1973-an, Senin (25/1/2016).

Jumlah kain hasil kurasi perancang mode Didi Budiardjo yang dipamerkan itu sama dengan jumlah tahun perayaan ulang tahun Tjammy, yakni 70 helai.

Ke-70 helai  kain yang dipamerkan itu terdiri dari kain tenun dan batik.

Kain songket Palembang, sebagai kain dari daerah asal Tjammy, mendominasi koleksi lainnya.

Kain songket Palembang hadir dengan keberagaman motif, dan warna.

Koleksi tenun lainnya menampilkan keberagaman teknik tenun, yaitu kain tenun ikat, tenun ikat lusi, tenun ikat pakan, double ikat.

Kain tenun yang dipamerkan ada yang juga yang berasal dari Lombok, NTT, Bali, Sambas, hingga Buton.

Selain itu, terdapat pula koleksi batik Bu Sud, serta batik Oey Soe Tjoen dari Pekalongan.

Batik Ibu Sud terkenal dengan motif Terang Bulan, sedangkan batik Oe Soe Tjoen terkenal dengan pengerjaannya yang halus yang hanya ada 4 motif.

Semua koleksi mempunyai kenangan tersendiri bagi Tjammy yang menamatkan pendidikan di Textile Design Jerman.

Beragam kain yang dikoleksinya diperoleh tidak dengan cara mudah.

Koleksi itu didapatkannya waktu kunjungan kerja ke daerah-daerah atau hunting ke toko antik.

Koleksi anak bungsu dari Gubernur Sumatra Selatan pertama, Mohammad Isa, itu ada yang sudah berumur 100 tahun.

Penulis : Reni Efita
Editor : Saeno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro