Bisnis.com, JAKARTA – Bagaimana cara menyimpan kain songket yang baik, karena kain songket berbenang emas?
Sjamsidar Isa, Dewan Penasehat Cita Tenun Indonesia yang juga Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesai (IPMI) mempunyai banyak koleksi kain songket, kain tenun, dan kain batik.
Diperkirakan jumlah koleksi, Tjammy, panggilan akrabnya, sampai 500 helai kain berupa songket, tenun, dan batik. Koleksi itu berasal dari berbagai daerah di Tanah Air. Ada pula koleksi yang berasal dari warisan orangtuanya.
Dalam rangka merayakan HUT ke-70, Sjamsidar Isa yang kelahiran Palembang 24 Januari 1946 ini menyelenggarkan pameran tunggal koleksinya di Qubicle Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 25 Januari- 9 Februari 2016.
Tjammy yang juga menamatkan pendidikan Textile Design Jerman memberi beberapa tip cara menyimpan kain songket.
Cara penyimpanan kain songket, katanya, berbeda dengan tenun lainnya, karena kain songket dilengkapi dengan benang emas.
Penyimpanan kain songket sebaiknya digulung, supaya benang emasnya tidak patah. Kalau benangnya emas patah, maka nilai kainnya akan kurang dibandingkan dengan kain songket yang benang emas yang mulus.
“Koleksi kain juga bisa sebagai investasi,” katanya.
Sebelum digulung, kain songket itu perlu dilapisi dengan kertas cokelat dan diberi merica supaya tidak dirusak ngengat.
Kain songket itu digulung dengan menggunakan gulungan karton bekas. Setelah itu dimasukan ke dalam kotak penyimpanan khusus atau dibungkus dengan plastik. Setelah enam bulan, kain itu perlu diangin-anginkan.