Bisnis.com, PADANG - Ikatan Dokter Indonesia menegaskan sikapnya untuk tetap memberi bantuan kepada para dokter anggota IDI yang sedang menghadapi masalah.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan akan konsisten membantu dan memperjuangkan anggotanya yang tengah menghadapi masalah dalam menjalankan profesinya.
"Terkait masalah tuduhan malapraktik dan persoalan lain yang menimpa anggota perkumpulan, IDI akan berada di garis terdepan membelanya selama itu belum adanya ketukan palu hakim," kata Koordinator PB IDI untuk wilayah Sumatera bagian tengah Syafruddin Alun, di Padang, Rabu (24/2/2016).
Berbagai persoalan yang menimpa dokter beberapa waktu terakhir ini telah menjadi agenda pembahasan pengurus. Mulai tuduhan malapraktik terhadap pasien, tuduhan asusila dan persoalan jaminan kesehatan.
Malapraktik dalam dunia kedokteran dimaknai sebagai praktik kedokteran yang salah, tidak tepat, menyalahi undang-undang atau kode etik.
Dalam menanggapi berbagai persoalan tersebut, katanya, IDI akan menggunakan dua prinsip yakni persoalan menurut etika dan hukum.
Bila persoalan menurut etika yang dilakukan dokter, penyelesaiannya akan melalui dewan etik yang ada di IDI. Persoalan etika ini dapat diselesaikan dengan catatan dokter mau bermusyawarah dan memperbaiki kesalahan.
Sedangkan melalui jalan hukum, pihaknya mempersilakan instansi yang bergerak dalam bidang tersebut menyelesaikan persoalan.
"Urusan dalam hukum pihak IDI tidak tinggal diam," Imbuhnya.
Seperti tuduhan kriminal dan lainnya bila hal tersebut belum terbukti IDI siap membela anggotanya.
Bahkan untuk memperkuat pembelaan ini dan telaah masalah dalam bidang hukum tersebut, banyak dokter yang mengambil kekhususan ilmu tersebut, ia menjelaskan.
Meskipun demikian pihaknya tetap menghormati instansi hukum bila anggotanya terbukti bersalah dengan mempersilakan memproses sesuai aturan yang berlaku.
"Terkait jaminan sosial, IDI juga selalu memperjuangkan hak dokter di pemerintah," ujarnya.