Bisnis.com, JAKARTA - Dokter-dokter bedah di Cleveland Clinic melakukan transplantasi rahim pertama di Amerika Serikat menggunakan uterus dari pendonor organ yang sudah meninggal dunia.
Pasien berusia 26 tahun, yang identitasnya tidak diungkap ke publik, dalam keadaan stabil setelah menjalani operasi pencangkokan yang berlangsung sembilan jam pada Rabu (24/2/2016) menurut pernyataan Cleveland Clinic yang dikutip kantor berita Xinhua pada Jumat (26/2/2016).
Pihak rumah sakit menyatakan, akan melakukan operasi pencangkokan pada total sepuluh perempuan dengan rahim tidak subur, yang artinya mereka lahir tanpa rahim atau menderita kerusakan rahim yang tidak bisa dipulihkan.
Faktor infertilitas rahim mempengaruhi tiga sampai lima persen perempuan di seluruh dunia dan transplantasi rahim, yang dinilai masih sangat eksperimental, menawarkan peluang untuk hamil bagi perempuan-perempuan tersebut.
Dalam pernyataannya pada Jumat, Owen Davis, Presiden American Society for Reproductive Medicine, menyebut pencangkokan rahim "secara ilmiah, pembedahan maupun etik rumit."
"Prosedur ini menawarkan jalur lain untuk membangun keluarga bagi perempuan yang lahir tanpa uterus atau yang rahimnya diangkat," kata Davis.
"Sayangnya, beberapa perempuan hidup dalam wilayah hukum yang pemerintahnya tidak akan mengizinkan penggunaan pembawa kehamilan. Pencangkokan rahim memungkinkan perempuan-perempuan ini memiliki anak."
Tahun 2014 untuk pertama kalinya satu bayi lahir dari penerima cangkok rahim di Swedia.
Kelompok Swedia yang ada di balik prosedur itu telah menjalankan sembilan transplantasi rahim, yang kemudian membuahkan lima kehamilan dan empat kelahiran hidup menurut Cleveland Clinic.
Health