Bisnis.com, JAKARTA – Kanker rahim dikenal sebagai kanker edometrium, merujuk pada kanker yang bermula di rahim.
Rahim adalah organ reproduksi berbentuk buah pir. Lapisan dalam rahim disebut endometrium, disinilah awal mula sel kanker berkembang. Gejala pertama awalnya meliputi pendarahan vagina dan nyeri panggul. Pengobatan pada tahap awal bisa berhasil. Lebih dari 65.000 wanita didiagnosis kanker rahim
Gejala kanker rahim yang paling umum adalah pendarahan vagina yang tidak normal. Mayoritas wanita yang didiagnosus dengan kanker rahim telah memasuki masa pascamenopause dan berusia sekitar 60 tahun, jarang pada wanita di bawah usia 45 tahun.
Penting untuk diingat bahwa banyak gejala kanker rahim disebabkan oleh masalah kesehatan yang kurang serius seperti firboid rahim atau tumor jinak.
1. Pendarahan Vagina Setelah Menopause
Mengalami pendarahan hebat seperti menstruasi setelah menopause menjadi tanda awal kanker rahim. Pendarahan ringan atau bercak memungkinkan adanya kanker rahim. Menurut American Cancer Society dilansir dari verywellhealth, sekitar 85% wanita yang didiagnosis sengan sarkoma uterus mengalami pendarahan vagina yang tidak teratur.
2. Pendarahan diantara periode menstruasi
Jika mengalami pendarahan di antara periode menstruasai, konsultasikan dengan dokter kandungan karena merupakan tanda kanker rahim. Pendarahan tidak normal, terutama jika telah berlangsung 2 minggu bisa jadi tanda peringatan dini kanker rahim.
3. Nyeri Panggul
Baca Juga Cara Chua Kotak Cegah Kanker Rahim |
---|
Kanker rahim berkaitan dengan nyeri panggul, kram, dan nyeri saat buang air kecil/ saat berhubungan seksual. Setiap merasakan nyeri panggul segera konsultasikan ke dokter.
Gejala Langka
Sebagian wanita akan mengalami pendarahan sebagai tanda pertama kanker rahim, namu gejala lainnya dapat berkembang seiring berjalan waktu.
1. Keputihan Yang Tidak Normal
Perubahan pada keputihan tidak disebakan oleh kanker, tetapi 10% wanita dengan sarkoma uterus (jenis kanker rahim yang langka) akan memiliki keputihan yang tidak normal. Anda harus konsultasikan ke dokter jika mengalami perubahan pada keputihan dengan atau tanpa adanya darah.
2. Adanya Benjolan
Jika anda merasa perut memiliki benjolan atau perut terasa berat, kemungkinan besar itu adalah tumor jinak. Namun, sekitar 10% wanita dengan sakorma uterus dapat merasakan tumor hanya dengan menekan perut bagian bawah. Jika anda melihat benjolan baru di sekitar perut, segeralah konsultasikan ke dokter atau penyedia layanan kesehatan.
3. Penurunan Berat Badan
Perubahan pada berat badan yang tidak disengaja dapat menjadi efek samping kanker rahim. Jika anda baru-baru ini merasa berat badan turun tanpa melakukan diet dan olahraga, segera konsultasikan ke dokter.
Komplikasi
Kanker rahim dapat menyebabkan komplikasi jika menyebar ke luar rahim. Melakukan perawatan, seperti radiasi atau operasi juga dapat menimbulkan komplikasi .
1. Perubahan Kesuburan
Sebagian besar perawatan untuk kanker rahim dengan melakukan operasi pengangkatan rahim. Jika melakukan operasi pengangkatan rahim atau ovarium anda tidak akan bisa hamil lagi. Anda dan dokter dapat mendiskusikan pilihan jika anda berada pada usia subur dan masih ingin memiliki anak.
2. Menopause Dini
Jika kanker rahim telah menyebar ke ovarium, kemungkinan ovarium perlu diangkat juga. Tanpa ovarium tubuh akan berhenti memproduksi estrogen dan progesteron. Sehingga akan mengalami menopause, berapa pun usia anda.
3. Kanker
Kanker rahim dapat menyebar ke organ panggul, biasanya kanker rahim akan menyebar ke ovarium terlebih dahulu dan dapat menyebar ke gelenjar getah bening, kandung kemih, hati, dan ginjal.
Faktor resiko kanker rahim meliputi:
- Usia diatas 70 tahun
- Kegemukan
- Menopause terlambat
- Tidak pernah melahirkan
- Diabetes
- Hipertensi (Tesalonika Loris)