Bisnis.com, JAKARTA – UNFPA bersama UNICEF mengusung Global Programme to Accelerate Action to End Child Marriage yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional untuk mencegah anak-anak perempuan menikah pada usia terlalu muda.
Direktur Eksekutif United Nations Population Fund (UNFPA) Babatunde Osotimehin mengatakan di 12 negara Afrika, Asia dan Timur Tengah dimana usia anak-anak sudah dinikahkan tanpa bisa memilih menikah dengan pilihannya sendiri.
“Kami akan bekerja dengan pemerintah negara-negara dengan prevalensi perkawinan usia anak tinggi untuk menegakkan hak-hak anak perempuan usia remaja, sehingga mereka bisa mencapai potensi mereka dan pemerintah negara-negara tersebut dapat mencapai tujuan pembangunan sosial dan ekonomi mereka,” terangnya dalam siaran pers, Rabu (9/3/2016).
Program global baru ini, lanjutnya, akan fokus pada lima strategi yang sudah terbukti, termasuk meningkatkan akses anak perempuan terhadap pendidikan, mendidik orang tua dan masyarakat tentang bahaya perkawinan usia anak, meningkatkan dukungan ekonomi untuk keluarga, dan memperkuat serta memberdayakan undang-undang yang menetapkan 18 sebagai usia minimal perkawinan.
Direktur Eksekutif UNICEF Anthony Lake menyatakan dunia telah menyadari dampak buruk perkawinan usia anak terhadap anak-anak, terhadap anak-anak mereka kelak, dan masyarakat.
“Program global baru ini akan membantu mendorong aksi untuk mencapai anak-anak perempuan yang menghadapi risiko terbesar – dan membantu lebih banyak anak perempuan dan wanita muda menyadari hak mereka untuk menentukan takdir mereka sendiri,” tegasnya.
Dia mengatakan hal ini sangat penting apabila tren tersebut terus berlanjut, maka jumlah anak perempuan dan wanita yang menikah di usia anak akan mencapai 1 miliar pada 2030 – 1 miliar masa kanak-kanak hilang, 1 miliar masa depan hancur.
“Perkawinan usia anak adalah pelanggaran hak anak perempuan dan wanita. Perempuan yang menikah di usia anak lebih cenderung putus sekolah, mengalami kekerasan domestik, tertular HIV/AIDS dan meninggal dunia karena komplikasi saat kehamilan dan melahirkan. Perkawinan usia anak juga mencederai ekonomi serta menyebabkan siklus kemiskinan lintas generasi,” tandasnya.