Bisnis.com, BANDA NEIRA - Pemerintah Provinsi Maluku bakal merombak total Bandara Bandaneira untuk memperkuat potensi pariwisata di wilayah kaya ikan itu.
Gubernur Maluku Said Assagaf mengatakan saat ini, Kepulauan Banda yang mencakup Pulau Banda dan Pulau Naira dijadikan tempat persinggahan turis-turis dari Bali menuju Raja Ampat, Papua Barat. Namun, turis-turis tersebut singgah menggunakan kapal pesiar yang hampir setiap minggu ada.
Oleh karena itu, pihaknya bakal merombak Bandara Bandarneira untuk bisa mempermudah akses bagi para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancenegara.
"Rencana ke depan kta rombak arah. Saat ini kami sedang sudi dan amdal serta optimalisasi bandara. Tahun ini selesai. Setelah kajian itu selesai baru kita tahu berapa investasinya," ujarnya di Pelabuhan Bandarneira, Maluku Tengah, Kamis (17/3/2016).
Dia meyakini dengan dibukanya bandara tersebut ketika telah selsai dirombak, nantinya bisa membawa pendapatan yang luar biasa untuk mendorong perekonomian daerah.
Adapun, rencana perombakan bandara itu akan mengubah jalur pacu (runway) yang semula Barat Laut menuju Tenggara menjadi Timur Laut Barat Daya. Pengubahan itu, diperkirakan akan membutuhkan material yang cukup banyak untuk melakukan reklamasi runway.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan lokasi bandara tersebut saat ini terkendala gunung sehingga harus berubah arah runway. "Jadi tidak bisa lebih dari 1.400 meter. Pesawat baling-baling kecil seperti Cassa itu butuh 1.000 meter," ujarnya.
Asal tahu saja, jika menggunakan kapal Ferry dari Ambon menuju Bandaneira membutuhkan waktu 14 jam perjalanan yang tersedia setiap hari. Namun, jadwal penerbangan hanya dua minggu sekali dari Bandara Pattimura, Maluku menuju Bandara Bandarneira, Maluku Tengah.
