Gejala jantung pada perempuan/
Health

Perempuan Menopause Rentan Terkena Serangan Jantung

Rezza Aji Pratama
Selasa, 12 April 2016 - 11:56
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA, -Meskipun sering dianggap sebagai pembunuh nomor satu dunia, kesadaran terhadap penyakit jantung masih belum terlalu besar. Padahal data World Health Organization menunjukkan penyakit kardiovaskular seperti jantung dan pembuluh darah masih menduduki peringkat teratas di negara berkembang hingga 2020. Di Indonesia sendiri diperkirakan 3 dari 1.000 orang mengidap penyakit jantung.

Dokter spesialis jantung Rumah Sakit Siloam, Antono Sutandar mengatakan sebagian besar penderita jantung koroner sudah terlambat saat mendatangi dokter. Bahkan ada juga penderita penyakit ini yang akan menjalani operasi bypass jantung tidak mengetahui penyakitnya tersebut.

Menurut Antono, penyakit jantung koroner terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner yang berfungsi mendistribusikan darah dan oksigen ke otot jantung. Penderita penyakit ini biasanya mengeluhkan nyeri di bagian bawah tulang dada sebelah kiri yang disertai keringat mengucur.

“Penyempitan ini terjadi karena adanya proses penumpukan lemak di dinding pembuluh darah yang berlangsung bertahap,” ujarnya.

Adapun beberapa faktor risiko yang mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner antara lain merokok, obesitas, stres, diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi, infeksi ginjal dan gangguan kelainan darah.

Faktor gaya hidup juga sangat mempengaruhi penyakit ini. Salah satu kebiasaan buruk yang bisa memicu penyakit ini adalah langsung tidur setelah makan. Antono menyarankan untuk rutin memakan sayuran dan selalu berolahraga.

Antono melanjutkan sebanyak 30% penderita penyakit jantung koroner mengalami gejala mirip flu. Akibatnya, banyak penderita yang mengabaikan gejala tersebut sehingga berujung pada kematian. Sebagian besar pasien pasien jantung koroner juga tidak ditangani seperti penanganan flu biasa. Padahal penanganan yang salah pada serangan jantung koroner bisa menyebabkan kematian mendadak.

Menurutnya, serangan jantung sebenarnya bisa diketahui dengan ciri yang khas. Sekitar 30%-40% pasien perempuan mengeluhkan rasa tertekan di area dada tengah. Sementara itu, pada laki-laki hanya 20% yang merasakannya.

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti keberadaan penyakit ini adalah dengan melakukan general check up. Apalagi bagi mereka yang memilik potensi besar terkena penyakit ini akibat faktor gaya hidup seperti diabetes, perokok, hipertensi, kolesterol tinggi, perempuan menopouse, dan memiliki riwayat jantung dalam keluarga.

Menopause

Bagi perempuan, menopause atau fase di mana kaum hawa tak lagi mengalami menstruasi membuat potensi kemunculan penyakit jantung koroner lebih besar. Pasalnya, perempuan yang berusia lebih dari 50 tahun akan mengalami penurunan hormon tertentu yang memicu peningkatan lemak kardiovaskular.

"Hormon perempuan itu fungsinya memberi perlindungan terhadap penyakit jantung koroner. Nah pada saat menopause, hormon tersebut menurun, sehingga sirkulasi darah dari dan menuju jantung menjadi tidak lancar sehingga risiko penyakit jantung meningkat," ujarnya.

Guna mencegah penyakit tersebut biasanya dilakukan dengan memberikan hormon estrogen. Jika setelah menopause ini perempuan tetap melakukan gaya hidup tidak sehat, risiko terkena penyakit ini pun lebih besar. Apalagi bagi perempuan penyakit ini seringkali tidak memunculkan gejala sejak dini.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro