Bisnis.com, JAKARTA - Menjadi bagian dari kehidupan di zaman modern yang serba cepat, membuat manusia urban tidak hanya dituntut memiliki keluasan wawasan, dan kecepatan dalam mengambil keputusan, tetapi lebih penting dari itu adalah memiliki stamina yang bagus untuk menjaga kebugaran badan.
Begitu banyak fasilitas gym atau pusat olahraga yang dapat membantu Anda untuk membentuk dan menjaga kesehatan badan. Datang dan menjadi anggota di pusat kebugaran ternyata seringkali merepotkan. Waktu yang terbatas, dan kemacetan di Ibu Kota seringkali menjadi kendala atau alasan untuk malas datang ke gym.
Namun, menjamurnya aktivitas calisthenics, kendala tersebut dapat diatasi. Anda tidak perlu repot untuk datang ke gym tetapi tinggal bergabung dengan komunitas calisthenics yang sekarang tengah booming.
Calisthenics dikenal sebagai salah satu olahraga yang membentuk otot dengan hanya menggunakan berat badan kita. Aktivitas ini berbeda dengan latihan beban yang lebih fokus pada pembentukan otot, sedangkan calisthenics fokus pada kekuatan dan otot tubuh. Calisthenics lebih banyak menggunakan banyak otot untuk melakukan satu gerakan seperti pull ups dan push up.
Fokus penggunaan berat badan sebagai alat untuk membentuk otot, maka Anda tidak perlu repot untuk memiliki alat-alat bantu olahraga. Alat bantu dapat ditemukan dengan mudah di fasilitas publik, seperti taman. Banyaknya ketertarikan untuk melakukan kegiatan ini membuat bermunculan komunitas street workout di Tanah Air.
Salah satu komunitas street workout yang cukup besar adalah komunitas Calistnation yang didirikan oleh Andreas Peter. Komunitas yang resmi dibentuk pada 24 Agustus 2014 ini diawali dengan ketertarikan yang sama antaranggota.
Mereka berlatih dengan memanfaatkan tiang-tiang yang tersedia di taman atau sarana publik. Aksi mereka mendapatkan apresiasi dari khalayak, dan kemudian banyak yang tertarik menjadi anggota. “Setiap berlatih bisa sampai 40 orang. Namun, rata-rata yang ikut 20 orang. Usia anggota bervariasi dari 14 tahun yang termuda hingga 51 tahun,” tuturnya.
Andreas menilai dari sisi kesehatan, aktivitas yang dilakukannya lebih unggul dibandingkan fitness yang hanya fokus pada pembentukan badan untuk penampilan. “Kami berlatih kekuatan dan kelenturan,” ujarnya. Guna mendapatkan kekuatan dan kelenturan tubuh diperlukan latihan yang maksimal.
Para pemula dapat melihat perbedaan tubuhnya dalam 3 bulan berlatih, minimal empat kali seminggu. Jika sudah mendapatkan bentuk badan dan kekuatan otot serta kelenturan, maka harus tetap rutin menjaganya.
Kegiatan membentuk otot dan menjaga kebugaran tubuh ini ternyata juga menarik perhatian aktor laga Marcelino Lefrandt. Ketertarikannya dimulai dengan pada Juni 2015. “Olahraga ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Baik ditempat tertutup maupun terbuka. Biasanya saya berlatih sejam sehari. Jika lelah ya istirahat. Selama sepekan, saya dapat berlatih tiga hingga empat kali,” ujarnya.
Menurutnya, yang harus dilakuan dalam menggeluti calisthenics adalah fokus dan semangat, serta menetapkan pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan dengan protein tinggi dengan intensitas tinggi. Sementara itu, makanan berkarbohidrat dikonsumsi dengan intensitas sedang, dan asupan gula hanya didapatkan dari buah-buahan.
KREATIVITAS OLAHRAGA
Pendiri Klub Ade Rai Fitness Centers Ade Rai menilai olahraga calisthenics menjadi bagian gaya hidup yang positif. “Menurut saya, ini sesuatu hal yang menarik. Pesan dari aktivitas ini adalah kemandirian, bahwa olahraga bisa dilakukan dimana saja kapan saja, mudah, dan murah. Seiring dengan kesadaran akan manfaat olahraga yang semakin tinggi, tentu aktivitas ini masih bisa bertahan lama,” jelasnya.
Dia mengatakan dalam melakukan kegiatan ini perlu kreativitas yang tinggi agar berkelanjutan. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh penyanyi jebolan Kontes Dangdut Indonesia, Devy Berlian.
Motivasi untuk menjaga kesehatan tubuh dan menguatkan otot membuatnya tidak pernah bosan melakukan calisthenics. “Semua olahraga sebenarnya baik untuk kesehatan. Tetapi bagi saya olahraga ini tidak membosankan,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun olahraga ini tidak perlu harus repot datang ke pusat kebugaran tubuh, tetapi yang jadi tantangan jika bergabung dengan komunitas street workout adalah berkegiatan di ruang terbuka.
“Pastinya panas dan telapak tangan juga jadi kapalan. Namun, tetap harus punya kesungguhan hati, sebab jika tidak ya tidak akan bisa,” katanya. Dia mengatakan pemanasan wajib dilakukan ketika akan melakukan olahraga ini. Selain itu, pola makan sehat menjadi hal prioritas untuk dilakukan.
"Jangan menahan lapar, karena menyebabkan sakit. Saran saya, sebaiknya makan buah dan sayur serta mengurangi garam dan gula karena sangat membantu menurunkan berat badan. Saya tidak menganjurkan minum obat-obatan atau susu protein. Alami lebih baik daripada kimia,” jelasnya.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Andi Kurniawan menuturkan para pelaku olahraga ini harus melakukan pemanasan yang cukup. “Olahraga juga harus sesuai kondisi tubuhnya, jangan sampai over training, dan jika sudah selesai akhiri dengan pendinginan. Jadi ingat jangan hanya olahraga karena ikut-ikutan teman. Mulailah dari yang ringan, durasi pendek,” tuturnya.
Pelakunya juga harus tahu apakah olahraga ini sesuai atau tidak dengan kondisi tubuh. Caranya dengan melihat denyut jantung.
Pakar Fisiologi dari Departemen Fisiologi Kedokteran Universitas Indonesia Ermita Ilyas menambahkan keunggulan calisthenic sebenarnya ada pada fleksibilitasnya. Namun, perlu dicegah agar tidak terjadi cedera seperti terkilir, kram, atau patah tulang.
“Pengidap penyakit tertentu seperti hipertensi dan jantung juga sebaiknya menghindari aktivitas ini. Olahraga dilakukan dua atau tiga jam setelah makan, dan harus dilakukan secara rutin untuk mempertahankan bentuk otot,” katanya. ()