Bisnis.com, MEDAN--Industri perhotelan di Medan mulai berlomba-lomba menarik minat masyarakat berbuka puasa bersama di restoran andalan mereka. Salah satunya JW Marriot Medan yang menawarkan menu berbuka puasa dari berbagai negara di seluruh dunia.
Food and Beverages Director JW Marriot Medan Alwin James Karkada menyebutkan, tema berbuka puasa di Marriot Cafe pada tahun ini adalah Around the World. Beberapa sajian khas di antaranya dari Indonesia, India, Singapura, Italia, Spanyol, dan Jepang, dihadirkan untuk menu berbuka puasa.
"Pada pintu masuk, kami sudah menyiapkan pintu masuk layaknya Taj Mahal. Ini untuk memberikan pengalaman berbeda bagi konsumen kami. Beberapa menu andalan dalam paket berbuka puasa kami yaitu aneka sushi dari Jepang, dimsum dari Tiongkok, lontong sayur dan rendang sapi dari Indonesia, hingga pizza tipis kering ala Italia," papar Alwin, Kamis (9/6/2016).
Lebih lanjut, dia menambahkan, ada pula berbagai makanan khas Singapura seperti nasi goreng dan ayam mentega yang disajikan dengan nan dari India.
"Kami punya cara khusus untuk selalu meningkatkan cita rasa makanan di restoran kami. Salah satunya dengan mengundang beberapa juru masak restoran terkenal di Medan seperti dari Miramar dan Istana Koki. Mereka yang akan menilai masakan juru masak kami melalui sebuah panel," ucap Alwin lagi.
Adapun, selama Ramadhan, JW Marriot menargetkan paket berbuka puasa tersebut dapat menarik minat 4.500 orang dengan rerata 150 reservasi per hari. Restoran JW Marriot Medan berkapasitas 280 orang.
Alwin mengaku respon dari masyarakat Medan cukup baik. Dia mengklaim, sejak hari pertama puasa, restoran hampir selalu penuh dipesan. Alwin menyarankan reservasi terlebih dahulu bagi yang berminat.
JW Marriot Medan mematok harga paket berbuka puasa Rp228.000 per orang. Sebelumnya, untuk pemesanan tahap awal, mereka memberi harga khusus Rp198.000 per orang.
"Tapi kami tetap akan memberi harga Rp198.000 per orang untuk pemesanan minimal delapan orang. Ini menjadi salah satu strategi kami, karena pada umumnya okupansi hotel selama Ramadhan cenderung menurun. Untuk okupansi, kami menargetkan selama 1 bulan ini bisa mencapai minimal 70%," pungkas Alwin.