Alat rancangan mahasiswa Unair, Nasogastric Pump Control/Istimewa
Health

Mahasiswa Unair Rancang Pompa Perut

Choirul Anam
Jumat, 10 Juni 2016 - 17:45
Bagikan

Bisnis.com, MALANG - Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil merancang sebuah alat “pompa perut” yang memungkinkan untuk memasukkan asupan nutrisi ke pasien yang dinamakan “Nasogastric Pump Control”.

Ketua tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) Karsa Cipta, Unair, Masunatul Ubudiyah, mengatakan suplai nutrisi setiap hari bagi pasien secara adekuat memegang peranan penting, baik pasien kritis maupun pasien dalam perawatan yang bertujuan  memelihara kesehatan pasien dan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit.

“Namun apa jadinya jika pasien tersebut kehilangan reflek menelanya? Jika ia tidak bisa menelan asupan nutrisi tentu sulit mendapatkan nutrisi untuk tubuhnya,” ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (10/6/2016).

Berangkat dari permasalahan itu,  peneliti dari  mahasiswa Unair yang beranggotakan Masunatul Ubudiyah (FKp ‘13), Mokhammad Dedy Batomi (FV ‘13), Mokhammad Deny Basri (FV ‘13), dan Dewa Ayu Gita MS (FST ’12) merancang pompa perut untuk memasukkkan asupan nutrisi pada pasisen

Menurut dia,  disfagia merupakan obstruksi pada jalannya makanan melalui mulut, faring, atau esofagus, penderita mengalami kesulitan menelan yang terkadang disertai rasa nyeri. Keluhan ini sering muncul sebagai penyakit penyerta dari penyakit lain seperti stroke, maupun post operasi usus.

Dana Hibah

Dengan temuan yang kemudian disusun menjadi makalah berjudul “Nasogastric Pump Control”: Inovasi Injeksi Nutrisi Cair dan Obat dengan Prinsip Stability Fluid Pressure dalam Meminimalisir Bahaya Distensi Abdomen pada Pasien Disfagia (Kelemahan Refleks Menelan)” ini, Tim PKM ini menjadi salah satu penerima dana hibah bidang Karsa Cipta dari Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemenristek Dikti, dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2016.

Anggota Tim Dedy menambahkan, timnya merancang ini menggunakan arduino uno, menginovasi alat NGT (Nasogastric Tubes) menjadi sebuah desain prototipe alat canggih yang dilengkapi dengan tiga pilihan mode (nutrisi, observasi dan terapi).

Rancangan ini belum pernah dikembangkan sebelumnya. Mode nutrisi itu dapat dipilih bagi pasien disfagia tanpa komplikasi penyakit lain, sehingga nutrisi diinjeksikan seperti menelan normal.

Sedangkan, mode observasi digunakan untuk mengecek dan mengobservasi untuk keperluan diagnosa pada lambung pasien. Terakhir, mode terapi yang dapat diatur waktunya, karena terkait dengan proses absorbsi nutrisi pada usus, sehingga mode ini dikhususkan pada pasien disfagia dengan komplikasi pencernaan lain seperti pasien pasca operasi usus halus.

Ayu Gita menegaskan, sejak awal proses pembuatan prototype alat ini sudah banyak ditemukan kendala, mulai dari perancangan komponen sampai tahapan akhir programming.

Namun permasalahan tersebut dapat kami urai satu per satu, sesuai kompetensi kami yang bukan dari satu fakultas, ada dari Fakultas Keperawatan, Vokasi, dan Sains Teknologi, sehingga waktu untuk berkumpul dan diskusi atau menyelesaikan alat ini cukup susah,” ujarnya,

Penulis : Choirul Anam
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro