Bisnis.com, JAKARTA - Tim Satuan Tugas Vaksin Palsu mengumumkan sebanyak 44 anak yang sudah dipastikan terpapar vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, akan menjalani vaksin ulang pada Senin, 18 Juli 2016.
"Vaksin ulang akan dilakukan di rumah sakit ini, tapi yang melakukan vaksin ulang oleh pihak independen yang dibentuk
Kemenkes," kata Ketua Satgas Vaksin Palsu, Maura Linda Sitanggang di depan ratusan orang tua dari anak korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda, Sabtu malam (16/7/2016).
Dia menyebutkan jumlah anak yang disuntik dengan vaksin palsu kemungkinan masih akan bertambah karena Satgas Vaksin Palsu saat ini masih terus melakukan penyelidikan.
"Dalam memastikan anak yang diberi vaksin palsu, kami melakukan cek silang ke berbagai pihak dan memeriksa vaksin yang diduga palsu itu di BPOM dan hasilnya untuk saat ini confirmed 44 anak di rumah sakit ini disuntik dengan vaksin palsu," ujarnya.
Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Alvon Kurnia Palma, mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan hukum kepada orang tua dari anak korban vaksin palsu untuk menuntut pertanggungjawaban pihak rumah sakit dan pemerintah.
"Kami sedang menunggu surat kuasa dari orangtua anak untuk memberikan pendampingan hukum hingga mereka mendapatkan keadilan dan kepastian terhadap masa depan kesehatan anak-anak mereka," kata Alvon.
Dia menegaskan dari runtut kronologis kejadian, pihak pemerintah tidak berlepas tangan dalam kasus vaksin palsu karena telah membuktikan pemerintah gagal melakukan pengawasan terhadap peredaran vaksin palsu di tengah masyarakat.
"Sementara pihak rumah sakit diduga kuat terlibat dalam proses peredarannya karena dokter dan perawat yang menjadi tanggungjawabnya dibiarkan menggunakan vaksin palsu," ujarnya.