Bisnis.com, JAKARTA - Orang tua yang anaknya menjadi korban vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur, menuntut pihak independen elakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up/MCU) terhadap anak-anak mereka.
Dian, Humas Aliansi Korban Vaksin Palsu Harapan Bunda, mengatakan tindakan MCU merupakan langkah awal yang harus dilakukan guna memastikan anak yang terpapar vaksin palsu dan efek samping yang dialami oleh anak.
"MCU dilakukan di rumah sakit lain atau di tempat lain yang disepakati dan biayanya ditanggung oleh pihak RS Harapan Bunda," katanya, Senin (18/7/2016).
Tuntutan MCU itu merupakan salah satu dari sejumlah tuntutan yang diajukan pihak orang tua kepada manajemen RS Harapan Bunda.
Dian menegaskan pihaknya berpandangan vaksinasi ulang terhadap anak hanya dapat dilakukan terhadap anak jika memang hasil MCU menyatakan anak yang bersangkutan terindikasi terpapar vaksin palsu.
Pihak RS Harapan Bunda juga didesak menerbitkan daftar anak yang diimunisasi di rumah sakit ini pada periode tahun 2003 hingga 2016.
Untuk anak yang sudah melewati usia vaksinasi, RS Harapan Bunda didesak memberikan fasilitas asuransi kesehatan full cover sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
RS Harapan Bunda merupakan salah satu rumah sakit yang diumumkan oleh Satgas Vaksin Palsu menggunakan vaksin palsu. Pihak polisi telah menetapkan salah satu dokter anak dan perawat di rumah sakit ini sebagai tersangka.
Sejak Sabtu (16/7/2016), pihak Aliansi Korban Vaksin Palsu Harapan Bunda telah mengoperasikan Crisis Center di RS Harapan Bunda guna menampung informasi dan pengaduan orang tua dari anak korban vaksin palsu.
Health
Sebelum Vaksin Ulang, Rumah Sakit Dituntut Periksa Kesehatan Anak
Penulis : Yusran Yunus
Editor : Saeno