Bisnis.com, JAKARTA - Seberapa baik gizi buah hati Anda? Pertanyaan tersebut mungkin sederhana, tetapi sulit dijawab.
Banyak orangtua yang tidak memahami apakah anaknya telah memperoleh gizi yang cukup atau belum. Padahal, mengetahui permasalahan gizi anak sejak dini bisa membantu menaikkan kualitas hidup si buah hati di masa depan.
Menurut Yustina Ani Indriastuti, Wakil Ketua Pengurus Pusat Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), anak yang bergizi bagus sebenarnya bisa terlihat dari sejumlah tanda tertentu. Dalam hal ini, PDGMI telah merangkumnya menjadi 10 poin yang bisa dijadikan panduan para orang tua untuk memantau kualitas kesehatan buah hatinya.
1. Tinggi dan berat badan sesuai umur
Tinggi dan berat badan memang sering dijadikan acuan untuk menilai gizi anak. Tenaga medis biasanya menggunakan acuan indeks massa tubuh (IMT). Adapun rumusnya adalah BB:100 yang hasilnya dikalikan pangkat dua. Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk membagi tinggi badan.
2. Postur tegap
Postur tubuh yang tegap pada anak menunjukkan tulang dan otot yang tumbuh dengan baik. Agar bisa tegap, tubuh memerlukan gizi seperti karbohidrat, mineral, vitamin, kalsium, dan protein. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan, persoalan perkembangan anak di Indonesia memang masih mengalami masalah. Stunting atau balita bertubuh pendek, misalnya, prevalensinya mencapai 37,2% sedangkan prevalensi gemuk pada anak balita berada di kisaran 11,9%.
3. Tubuh kuat dan kencang
Guna mendukung kebutuhan gizi anak, peran air susu ibu tidak boleh diabaikan. Sayangnya, Ani menuturkan kesadaran ibu di Indonesia untuk memberikan ASI eksklusif masih rendah. Selain memberikan ASI selama 6 bulan pertama, orang tua harus mulai menambahkan makanan pendamping setelah periode tersebut.
“Pemantauan saya banyak yang gagal atau mengabaikan MP-ASI tersebut,” paparnya.
4. Kulit sehat
Ani menuturkan, pertumbuhan kulit membutuhkan zat besi. Kulit sehat ditandai dengan kulit yang tidak kusam dan kering, serta tidak bersisik atau lembab. Jika anak diberikan cukup zat besi terutama vitamin A dan zinc, kulitnya akan bagus yang juga berdampak pada daya tahan tubuh.
Ani juga merekomendasikan untuk menghindari sinar matahari sesudah pukul 9 pagi hingga pukul 3 sore. Pasalnya, sinar ultraviolet pada siang hari sangat kuat sehingga tidak baik untuk kesehatan kulit.
5. Mata jernih
Untuk kesehatan mata dibutuhkan vitamin A dan protein. Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti buta senja hingga kebutaan. Meskipun jarang terjadi, risiko kekurangan vitamin A harus diperhatikan.
6. Rambut berkilau
Kekurangan zat besi dan vitamin B akan menyebabkan rambut kusam dan tidak berkilau. Menurutnya, menjaga kesehatan rambut menggunakan shampo atau zat eksternal lainnya tidak banyak membantu. Pasalnya, kebutuhan gizi untuk rambut lebih banyak menyerap dari dalam tubuh sehingga faktor makanan menjadi poin penting.
7. Tanggap dan ceria
Ciri yang satu ini berkaitan erat dengan faktor anemia atau kekurangan darah. Selain itu, kekurangan karbohidrat juga bisa menyebabkananak tidak aktif dan ceria.
8. Tidur nyenyak
Kekurangan tidur pada anak akan menyebabkan banyak masalah kesehatan pada mata dan tubuh. Idealnya, anak harus tidur setidaknya 8 jam dalam sehari. Selain itu, anak juga harus diberikan waktu untuk tidur siang.
9. Nafsu makan baik
Nafsu makan tidak hanya dilihat dari porsi yang disantap tetapi juga jenisnya. Ani menuturkan, anak-anak harus makan dengan teratur dan sesuai kebutuhan. Namun, terlalu banyak makan juga tidak diperbolehkan karena bisa menyebabkan obesitas. Perkenalan dengan junk food bagi anak-anak juga harus dihindari
10. Buang air besar teratur
Idealnya, buang air besar dilakukan 1 hari sekali. Namun, jika siklusnya sampai 3 hari juga masih bisa dikatakan normal jika fesesnya tidak encer. Agar bisa memenuhi jadwal keteraturan tersebut tubuh memerlukan asupan serat yang cukup dari sayur dan buah.
“Jika orangtua melihat ada salah satu dari 10 poin ini yang tidak sesuai maka harus segera berkonsultasi dengan tenaga medis,” paparnya.