5. Keluar mulut singa, masuk mulut buaya
Alih-alih memasuki kehidupan baru, yang terjadi adalah lari dari masalah. Dari rumah, dari orang tua, dari percintaan yang kandas, atau dari sebuah pernikahan yang terjadi karena “kecelakaan”.
Bukannya kemudian tersadar dan memperbaiki diri, orang-orang ini hanya menyelesaikan tanpa menuntaskan dengan utuh dan menyeluruh.
Sehingga, pilihan hidup yang diambil tentu hampir pasti hanya mengulang kesalahan yang sama, atau bahkan lebih fatal. “Bukan hanya karena tidak belajar dari pengalaman, tapi juga cenderung melakukan mental block,” kata Anggia.
Tidak mampu berpikir realistis, rasional, faktual, atau inovatif. Yang ada hanya pengambilan keputusan yang tergesa. Bisa jadi dikarenakan nafsu, dendam, atau ketidakmatangan yang justru menambah dan menumpuk masalah baru di atas masalah-masalah yang belum tuntas dari dulu (unfinished bussiness).