Anemia/emchospital
Health

Mengenal Gejala Anemia Sel Sabit, Anemia Akibat Kelainan Genetik

Mutiara Nabila
Rabu, 18 Juni 2025 - 08:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Anemia merupakan salah satu kondisi yang banyak dialami orang Indonesia, terutama pada anak. Penyakit ini sering diabaikan padahal bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. 

Anemia adalah kondisi jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh berada di bawah batas normal. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga sering terjadi pada anak-anak.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 39,8% anak usia 6 bulan sampai 5 tahun menderita anemia. Di Indonesia sendiri, prevalensi anak di bawah 5 tahun yang menderita anemia mencapai 38,5%.

Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi IDAI, Prof. Harapan Parlindungan Ringoringo mengatakan, anemia pada anak dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk menyebabkan gangguan konsentrasi, mudah lelah, dan gangguan tumbuh kembang. 

Oleh karena itu, mengenali penyebab dan gejala anemia menjadi langkah awal yang penting untuk menentukan cara mengatasi anemia dengan tepat.

Apa itu Anemia Sel Sabit?

Di antara jenis anemia yang ada, ada anemia sel sabit, yang merupakan kelainan genetik yang menyebabkan bentuk sel darah merah menjadi tidak normal. 

Tidak normalnya bentuk sel darah tersebut mengakibatkan pasokan darah sehat dan oksigen ke seluruh tubuh menjadi berkurang.

Pada kondisi normal, sel darah merah berbentuk bundar dan lentur sehingga mudah bergerak dalam pembuluh darah. Sementara pada anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk seperti sabit, kaku, dan mudah menyumbat pembuluh darah kecil, sehingga menghambat pasokan darah sehat dan oksigen yang dibutuhkan tubuh.

Penyebab Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit disebabkan oleh perubahan pada gen yang memerintahkan tubuh untuk memproduksi hemoglobin, senyawa kaya zat besi dalam sel darah merah yang memungkinkan sel-sel ini membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. 

Anak yang menderita anemia sel sabit dihasilkan dari orang tua yang membawa satu salinan gen sel sabit dan mewariskan kedua salinan tersebut kepada anak tersebut.

Gejala Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit biasanya muncul pada anak sekitar usia 6 bulan. Gejalanya bervariasi pada setiap orang dan dapat berubah seiring waktu. Mengutip Mayo Clinic, gejalanya dapat meliputi:

1. Kekurangan sel darah merah

Sel sabit mudah pecah dan mati. Sel darah merah yang normal biasanya hidup sekitar 120 hari sebelum perlu diganti. Namun, sel sabit biasanya mati dalam 10 hingga 20 hari, sehingga menyebabkan kekurangan sel darah merah. 

Tanpa sel darah merah yang cukup, tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen. Hal ini menyebabkan kelelahan.

2. Sering mengalami nyeri

Apabila anak sering rewel, mereka mungkin mengalami episode nyeri ekstrem yang berkala, yang merupakan gejala utama anemia sel sabit. Nyeri berkembang ketika sel darah merah berbentuk sabit menghalangi aliran darah melalui pembuluh darah kecil ke dada, perut, dan persendian.

Intensitas nyeri bisabbervariasi dan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Pada beberapa kasus hanya mengalami beberapa krisis nyeri dalam setahun. Episode nyeri yang parah memerlukan perawatan di rumah sakit.

Beberapa orang dengan anemia sel sabit juga kerap mengalami nyeri kronis akibat kerusakan tulang dan sendi, tukak, dan penyebab lainnya.

3. Pembengkakan pada tangan dan kaki

Sel darah merah berbentuk sabit menghalangi sirkulasi darah di tangan dan kaki, yang dapat menyebabkannya membengkak.

4. Sering mengalami infeksi

Limpa penting untuk melindungi dari infeksi. Namun, sel sabit dapat merusak limpa, meningkatkan risiko terkena infeksi. 

Bayi dan anak-anak dengan anemia sel sabit biasanya menerima vaksinasi dan antibiotik untuk mencegah infeksi yang berpotensi mengancam jiwa, seperti pneumonia.

5. Hambatan pertumbuhan atau pubertas 

Sel darah merah menyediakan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan. Kekurangan sel darah merah yang sehat dapat memperlambat pertumbuhan pada bayi dan anak-anak serta menunda pubertas pada remaja.

6. Masalah penglihatan

Pembuluh darah kecil yang memasok darah ke mata dapat tersumbat oleh sel sabit. Hal ini dapat merusak bagian mata yang memproses gambar visual, yang disebut retina, dan menyebabkan masalah penglihatan.

Lalu, kapan harus mengunjungi dokter?

Prof. Harapan Parlindungan Ringoringo mengatakan, segera temui dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala anemia mulai dari pucat, lesu, sering demam, dan sesak napas.

Anak dengan anemia sel sabit sering mengalami infeksi, yang sering kali diawali dengan demam dan dapat mengancam jiwa. 

Karena anak-anak dengan anemia sel sabit rentan terhadap infeksi, segera cari pertolongan medis jika demamnya lebih dari 38,5 derajat Celsius.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro