Bisnis.com, JAKARTA—Dunia profesional semakin erat hubungannya dengan secara online dan Millennial merupakan generasi yang paling bersinar karena pada kenyataannya kehidupan sehari-hari generasi ini melekat dengan dunia digital.
Head of Southeast Asia, Talent Solutions LinkedIn Frank Koo mengungkapkan maraknya dunia digital menimbulkan peluang dan juga tantangan. Pasalnya di berbagai negara dengan populasi muda seperti Indonesia, generasi Millennial diprediksi menguasai angkatan kerja di dunia pada tahun 2020 mendatang dimana persaingan yang menjadi semakin sengit.
“Fenomena ini bahkan sangat terlihat pada beberapa negara berkembang, khususnya yang terletak di Asia Tenggara seperti Indonesia salah satunya,” katanya dalam siaran pers, Senin (10/10/2016).
Dia menambahkan negara-negara ini memiliki ciri khas yang sama yakni mayoritas populasi didominasi oleh para kaum muda, kaum muda ini sebagian besar merupakan digital native dan mereka diprediksi akan menguasai angkatan kerja dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, bagaimana dampak dari para millennial ini pada keseluruhan lanskap dunia kerja, khususnya di Indonesia?
“Diskusi panel bertajuk “The Future Workforce in Indonesia” yang diprakarsai oleh LinkedIn beberapa waktu lalu di Jakarta dengan berbagai pembicara mengungkap melimpahnya bakat yang terus bermunculan di Indonesia serta adopsi media online telah mengubah permainan,” jelasnya.
Kini, lanjutnya, perekrut tak lagi dapat hanya berpangku tangan menunggu kandidat terbaik untuk datang. Perekrut dituntut untuk menggunakan sistem jemput bola dan secara langsung menghampiri para talenta terbaik melalui kanal networking online. Oleh karenanya, membangun pencitraan secara digital/digital branding yang kuat kini menjadi penting peranannya untuk para profesional dalam meraih karier idaman.
Studi LinkedIn Talent Trends juga menemukan fakta menarik millennial lebih aktif dan berhasrat untuk menemukan kesempatan kerja baru jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya (generasi X dan baby boomers).
Lebih lanjut, para millennial juga lebih besar kemungkinannya untuk melakukan wawancara kerja di beberapa tempat sekaligus. Studi ini juga menemukan 88% para millennial lebih tertarik dengan perusahaan kecil. Menariknya, satu per tiga dari mereka memanfaatkan platform media sosial untuk menemukan tambatan karier idamannya.
Di sisi lain, upaya brandingsecara digital yang dilakukan oleh perusahaan perekrut tidaklah beresonansi dengan para millennial. Kecil kemungkinannya bagi para millennial untuk mengetahui tentang seluk-beluk sebuah perusahaan sebelum mencoba peruntungan karier di sana. Mereka bahkan mengatakan penghambat terbesar dalam berpindah perusahaan adalah tidak memiliki informasi yang cukup tentang perusahaan yang ingin dituju.
“Dari sini dapat disimpulkan bahwa brandingsecara digital memiliki dampak yang sangat besar untuk para millennial sebagai kandidat, khususnya di dunia digital seperti saat ini,” tegasnya.
Terlebih bagi perusahaan. Para millennial yang sangat terhubung dengan jaringan mereka kini memanfaatkan platform online untuk lebih menonjol dan terhubung dengan kesempatan karier yang lebih luas lagi, baik untuk bisnis dan atau pekerjaan. Sementara pencitraan perekrut kini menjadi faktor pembeda bagi millennial, khususnya dengan usaha mereka untuk mengembangkan bisnis baik sebagai entrepreneur pemula atau lanjutan, sebagai seorang profesional muda.
Koo menyampaikan untuk membangun personal digital branding melalui LinkedIn, ada beberapa langkah dasar yang sebaiknya dilakukan. Pada intinya, mulailah berbagi cerita Anda, kemudian kembangkan keahlian yang dimiliki serta koneksi Anda.
“Berikut 5 tips sederhana dalam membangun personal digital branding Anda melalui LinkedIn yakni optimalkanlah profil LinkedIn Anda. Lalu, utarakan ide, gagasan, cerita ataupun pendapat Anda melalui LinkedIn,” ucapnya.
Buat akun LinkedIn SlideShare, tambahnya, dan mulailah menggali berbagai informasi yang terdapat di dalamnya. Jalin koneksi yang bermakna. Terakhir, buat home feed LinkedIn Anda menjadi lebih personal dan menarik dengan mengikuti orang-orang dapat membawa berpengaruh pada Anda.
Fashion
Dunia Digital Buka Peluang & Tantangan
Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Rustam Agus