Bisnis.com, YOGYAKARTA - Kementerian Perhubungan berencana membangun jalur baru kereta api Yogyakarta-Magelang sepanjang 40 km dengan perkiraan biaya mencapai Rp6 triliun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan tadinya pihaknya berniat mereaktivasi rel atau menghidupkan kembali rel yang sudah tidak beroperasi, dari wilayah Yogyakarta menuju Magelang.
Tujuan utamanya guna menyokong aksesibilitas menuju destinasi prioritas pemerintah, Candi Borobudur.
Namun, dari peninjauan yang dilakukan di lima titik perlintasan kereta api di Yogyakarta pada Senin, (7/11/2016), reaktivasi rel yang berhenti beroperasi sejak 1978 sulit dilakukan karena telah tertutup oleh bangunan dan pemukiman masyarakat.
“Kita akan rapatkan lagi untuk mencari titik mana yang bagus dari sebelah barat Yogyakarta ke Borobudur dan Magelang, baru kita akan bawa ke Presiden untuk disetujui,” katanya usai peninjuan, Senin malam (8/11/2016).
Rencananya, Budi mengatakan pembangunan jalur kereta tersebut akan menghabiskan biaya hingga Rp5-6 triliun yang pendanaannya bersumber dari APBN dan swasta.
Targetnya, pembangunan jalur yang bakal diarahkan menjadi kereta pariwisata tersebut dapat dimulai pada pertengahan 2018 dan beroperasi pada 2019. Pembebasan lahan diupayakan untuk selesai pada tahun depan.
Kunjungan Turis
Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah merupakan satu dari 10 destinasi wisata prioritas yang tengah dikembangkan pemerintah untuk memunculkan wisata “Bali baru” di Indonesia.
Pembangunan jalur kereta Yogyakarta-Magelang diperkirakan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan menjadi 5 juta orang per tahun ke daerah itu.
Budi menjelaskan, bahwa nantinya akan tercipta akses kereta api yang terintegrasi dari Solo-Yogyakarta-Magelang untuk dikembangkan kereta pariwisata. Sebagai informasi, saat ini jalur kereta Solo-Jogja sudah tersedia dan dapat didorong untuk pengembangan integrasi jalur ini.
“Sehingga turis memiliki banyak pilihan. Dari Bandara Adi Sumarmo, ke Solo, Pedang, Klaten. Prambanan ke Jogja sendiri dan ke arah Magelang. Ini akan menjadi pusat ekonomi secara konstelasi,” jelasnya.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo menyatakan, pihaknya telah mengantongi alternatif pembangunan jalur baru setelah melihat kondisi di lapangan bahwa reaktivasi rel sulit dilakukan.
Yang paling mungkin, adalah membangun jalur yang mengikuti jalur jalan raya provinsi, tepatnya mulai dari Stasiun Sentolo kearah utara menuju Magelang.
“Alternatif jalurnya akan ada disamping persis jalan provinsi, yang nantinya akan ditingkatkan menjadi jalan nasional. Setelah ini kami akan ketemu dulu dengan Bina Marga (Kementerian PUPR),” ujarnya.