Health

Kapan Anak Perlu disunat?

Rezza Aji Pratama
Minggu, 25 Desember 2016 - 05:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Khitan atau dalam bahasa medis dikenal sebagai sirkumsisi dilakukan dengan memotong sebagian kulit yang menutupi alat kelamin pria. Khitan biasanya dilakukan dengan motif agama.  Namun dalam dunia kesehatan, memangkas sebagian kulit kelamin ini juga dianjurkan karena memiliki banyak manfaat.

Lantas kapan anak laki-laki mulai harus di sunat? Dokter spesialis bedah saraf Mahdian Nur Nasution mengatakan dalam budaya negara Melayu seperti Indonesia dan Malaysia, sunat biasanya dilakukan pada saat anak berusia sekolah dasar. Namun, praktik ini tidak sepenuhnya ideal.

“Seharusnya anak laki-laki disunat sebelum usianya 6 bulan,” ujarnya pekan lalu.

Mengapa bayi justru waktu ideal untuk disunat? Menurut Mahdian sunat sejak usia dini memiliki berbagai keunggulan. Pertama, pada bayi luka akan cepat sembuh dengan sendirinya. Hal ini karena pada saat usia tersebut bayi mengalami pertumbuhan dan peningkatan hormon secara cepat.

Keuntungan kedua adalah untuk menghindari trauma pada anak. Mahdian menjelaskan sunat yang dilakukan pada anak usia SD biasanya meninggalkan trauma yang sulit dihilangkan hingga dewasa. Apalagi jika pada saat sunat terjadi pendarahan atau proses yang tidak berjalan sesuai keinginan. Sebaliknya, pada usia di bawah 6 bulan anak justru masih belum memiliki kesadaran

Pada anak dengan usia di bawah 6 bulan biasanya juga masih belum bisa tengkurap. Hal ini justru akan menguntungkan karena alat kelaminnya tidak tergesek. Kendati demikian, sunat pada bayi sebaiknya dilakukan pada tenaga professional yang memang sudah terbiasa melakukan sunat pada bayi.

Mahdian menuturkan perkembangan teknologi saat ini sudah membuat sunat sangat aman bahkan bagi bayi sekalipun. Salah satu teknik yang diunggulkan adalah teknik klem. “Dengan teknik ini tidak terjadi pendarahan dan tidak perlu dijahit. Anak-anak juga bisa langsung beraktivitas,” tuturnya.

Terkait dengan teknik sunat, ada persepsi yang salah beredar di masyarakat soal teknik laser. Padahal, pada sunat laser alat yang dipakai adalah lempengen besi panas yang memang biasa digunakan untuk pisau bedah. Sunat laser lebih bagus dari sunat konvensional yang menggunakan gunting karena pendarahan yang keluar hanya sedikit.

Mencegah penyakit

Mengapa sunat sangat dianjurkan dalam dunia medis? Menurut Mahdian sunat pada laki-laki bisa mencegah sejumlah penyakit kelamin. Salah satunya adalah fimosis. Ini terjadi ketika kulit pada alat kelamin tidak bisa ditarik ke belakang. Akibatnya, saat buang air kecil air tidak bisa keluar dengan sempurna.

Fomosis terjadi akibat keturunan genetik atau kebersihan alat kelamin yang tidak dijaga. Menurut data WHO, 4 dari 10 anak di seluruh dunia mengalami kelainan ini. “Oleh karena itu saya menyarankan sunat dilakukan sejak dini untuk menghindari penyakit,” tambahnya.

Mahdian menambahkan selain fimosis, pria yang tidak disunat juga memiliki berbagai risiko penyakit lainnya. Mulai dari balanitis atau pembengkakan pada kepala penis, hiposdia (kelainan pada saluran kemih), hingga kelainan pembekuan darah dan kanker.

Nah, bagi para orang tua yang baru memiliki buah hati, tidak ada salahnya untuk menyunat anaknya sejak dini. Selain menjalankan perintah agama, sunat ternyata juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. 

 

 

 
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro