Bisnis.com, JAKARTA - Adegan yang menayangkan hubungan sejenis di dalam film Beauty and The Beast menuai penolakan di beberapa negara.
Setelah dilarang tayang di Malaysia, namun akhirnya dibatalkan, kini giliran Kuwait National Cinema Company memutuskan untuk melarang penayangan film "Beauty and the Beast" meski penayangan perdananya sudah digelar.
Film "Beauty and the Beast" dirilis di negara Teluk konservatif itu pada Kamis lalu, tapi perusahaan swasta itu menariknya empat hari kemudian untuk meninjau kontennya.
"Para pelanggan yang terhormat: Kami ingin memberi tahu Anda bahwa manajemen Kuwait National Cinema Company memutuskan untuk melarang film 'Beauty and the Beast'," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di akun Twitter resminya pada Selasa (21/3).
Keputusan itu "sejalan dengan tanggung jawab dan prinsip-prinsip perusahaan pada pelanggan belia," katanya
Sehari sebelumnya perusahaan itu mencuit bahwa mereka memutuskan untuk menangguhkan penayangan film untuk meninjau kontennya.
"Beauty and the Beast" dikritik di beberapa negara Muslim karena memuat "adegan gay", tapi Disney mengatakan pada Selasa bahwa film itu akan dirilis di negara mayoritas Muslim Malaysia tanpa disensor.
Dibintangi oleh aktris "Harry Potter" Emma Watson, film tersebut menimbulkan kegusaran di kalangan kelompok agama di seluruh dunia karena menggambarkan Le Fou, tangan kanan tokoh antagonis Gaston, sebagai pria gay -- menjadikannya sebagai karakter gay pertama di Disney.
Terlepas dari kontroversi "adegan gay", film itu mengguncang rekor box office pada akhir pekan penayangan perdananya, meraup 175,7 juta dolar AS di Amerika Utara dan total 357 juta dolar AS menurut data industri pada Senin.(mr)