Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan data Globocon pada 2012 yang dirilis World Health Organization (WHO), setiap jam ada satu orang wanita Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks dan diprediksi ada 58 kasus baru yang timbul setiap harinya.
Untuk itu, Ketua Umum Working Group on HPV dr Andrijono mendesak agar pemerintah, baik pusat maupun daerah , untuk memasukkan pemberian vaksin HPV (Human papillomavirus) ke program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda)/ jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk merealisasikan Indonesia bebas kanker, khususnya kanker serviks dalam 10 tahun mendatang.
HPV merupakan sejenis virus yang menjadi pemicu berbagai jenis kanker. HPV terdiri dari sekitar 100 tipe. Namun, hanya 20 di antaranya yang sudah diketahui terbukti sebagai pemicu kanker dan di antara kedua puluh tipe HPV tersebut HPV 16 dan HPV 18 yang paling banyak ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Selain menjadi tipe virus pemicu kanker, khususnya kanker serviks, HPV 16 dan HPV 18 juga menjadi yang paling ganas.
“Minimal dua tipe paling ganas HPV 16 dan HPV 18 itu yang kita blok. Kalau kita cegah, sudah 70% terlindungi dia. Tipe lain itu nggak begitu ganas, isitlah kita HPV16 dan HPV 18 itu beraninya keroyokkan, beberapa tipe bergabung jadi satu, baru bisa jadi kanker, tapi kalau tipe 16 sendirian baru bisa jadi kanker,” jelasnya dalam peluncuran Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) di The Hermitage Hotel, Rabu (26/4/2017).