Bisnis.com, JAKARTA - Dulu, seorang pasien pergi ke klinik gigi ketika membutuhkan perawatan kesehatan seperti menambal atau mencabut gigi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman klinik gigi perlahan-lahan bergeser menjadi ladang bisnis kecantikan yang menjanjikan.
Masyarakat semakin menyadari pentingnya memiliki gigi yang sehat, bersih, kuat, dan rapi sebagai bagian dari kesempurnaan estetika dalam berpenampilan. Itulah sebabnya pergi ke dokter gigi berubah menjadi sebuah kebutuhan untuk bisa tampil sempurna.
Selama lima tahun terakhir, layanan estetika gigi semakin dicari oleh masyarakat urban. Beragam program ditawarkan; mulai dari merapikan struktur gigi dalam waktu singkat, memutihkan gigi secara instan, hingga melakukan tindakan untuk mendapatkan ‘gigi kelinci’.
Ari Subianto dari Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (Ikorgi) menejalaskan saat ini layanan kecantikan gigi yang sedang naik daun adalah bleaching (pemutihan gigi dengan bahan kimia yang aman) dan veneer (menambah lapisan untuk mengubah/merapikan barisan gigi depan).
“Sekarang ini masyarakat semakin ingin tampil lebih menarik. Salah satu yang menjadi perhatian adalah gigi. Itulah mengapa semakin banyak pasien yang meminta kepada kami [dokter gigi] untuk mengubah bentuk giginya,” ujarnya.
Dia menjelaskan sebenarnya perawatan gigi seperti bleaching atau veneer tidak hanya bermanfaat bagi kecantikan, tetapi juga konserveasi gigi alias mempertahankan kekuatan dan keutuhan gigi untuk jangka waktu yang lebih panjang.
“Ada banyak jenis konservasi gigi, tapi yang paling diminati saat ini adalah bleaching dan veneer. Untuk melakukan keduanya tidak bisa sembarangan, tetapi harus oleh dokter gigi langsung. Karena harus ada proses pencocokan bentuk gigi agar sesuai dengan pasien.”
Bagaimanapun, Ari menjelaskan setelah melakukan pemasangan veneer, pasien disarankan untuk menghindari makanan yang keras karena bahan veneer biasanya terbuat dari porselen atau resin komposit, sehingga memiliki risiko patah yang lebih besar daripada gigi asli.
Adapun, bagi pasien yang gemar melakukan perawatan pemutihan, disarankan untuk terus melakukannya secara rutin dan berkala agar hasil dari pemutihan dapat bertahan lebih lama dan maksimal.
PELUANG BISNIS
Tren perawatan gigi untuk kepentingan kecantikan mulai dilirik sebagian perusahaan sebagai peluang bisnis menjanjikan. Salah satunya oleh PT Pearly White Indonesia (PWI), yang belum lama ini mengumumkan rencana ekspansi ke segmen produk pemutih gigi.
Menariknya, perusahaan tersebut tidak membidik klinik-klinik gigi untuk memasarkan produknya, tetapi justru spa dan salon kecantikan. Hal itu didasari oleh pertimbangan bahwa perawatan estetika gigi telah menjadi bagian dari rutinitas kecantikan secara umum.
Dengan melihat tren yang berkembang di masyarakat urban Indonesia, perusahaan tersebut meluncurkan dua produk pemutih gigi bernama Mkali Smile dan Selfie Smile. Adapun, distribusinya akan dilakukan di berbagai spa dan salon kecantikan seluruh Indonesia.
Direktur PWI Donna Moniga mengatakan kedua produk yang lisensi aslinya berasal dari Australia tersebut menawarkan sistem pemutih gigi modern yang bisa diaplikasikan secara sederhana dan rutin.
“Formula kami menjanjikan hasil yang aman dan cepat. Selain itu, perawatan ini dapat dengan mudah disisipkan ke dalam menu perawatan yang ditawarkan spa maupun salon, bersama dengan menu pijat atau pedicure,” ujarnya pertengahan pekan ini.
Dia mengatakan produk tersebut dapat digunakan sendiri oleh konsumen maupun oleh staf spa dan salon. “Mereka juga dapat membimbing tamu salon untuk mempelajari beberapa langkah mudah untuk mengaplikasikan produk dan sistem ini.”
Produk pemutih gigi tersebut merupakan buah dari riset selama enam tahun di pusat penelitian milik perusahaan di Australia Barat. Produk tersebut telah lulus uji di BPOM RI dan memenuhi ketentuan standar keamanan dan regulasi pemerintah.
Menurut Donna, perawatan dengan Mkali Smile sepenuhnya bersifat kosmetik dan tidak akan berisiko merusak gusi atau email gigi. Selain itu, produk tersebut dapat mengembalikan warna alami gigi.
“Mkali Smile tidak akan memberi Anda gigi cemerlang seperti yang dimiliki bintang Hollywood. Hasil seperti itu berasal dari proses bleaching berlebih dan seringkali menyakitkan. Formula kami, disisi lain, membantu gigi mendapatkan warna yang delapan hingga 10 kali lebih cerah setelah satu perawatan selama 20 menit, tanpa rasa sakit.”
Sementara itu, Direktur Kemitraan PWI Sri Supraptiningsih menambahkan produk tersebut juga menawarkan prospek bisnis yang bagi bagi para pemiliki spa dan salon kecantikan. Sebab, kebanyakan pusat kecantikan kelas atas saat ini berlomba-lomba memiliki perawatan tambahan menarik.
“Pria dan wanita pergi ke salon favorit mereka untuk mendapatkan perawatan menjelang acara penting seperti pernikahan atau acara bisnis. Kini, mereka dapat menambahkan senyum menawan ke penampilan atraktif mereka,” klaimnya.
Pada 2016, perawatan spa dan kecantikan di Indonesia mengalami peningkatan permintaan; khususnya dari kalangan konsumen kelas menengah. Populasi perempuan Indonesia yang menggunakan kosmetikan hampir mencapai 130 juta orang. Selain itu, semakin banyak pria yang menghabiskan uang di spa dan salon.
Terkait tren tersebut, pendiri Mandara Spa Jeff Matthews mengatakan perawatan pencerahan gigi saat ini semakin menjadi bagian dari rangkaian perawatan kecantikan tubuh dan wajah. Itulah sebabnya jasa pencerahan gigi tidak lagi hanya ditemukan di klinik gigi saja.
“Perawatan pencerahan gigi cocok ditawarkan dengan rangkaian layanan lain di spa-spa. Mungkin tidak semuanya, tapi banyak yang tertarik merebut peluang untuk memberikan satu lagi layanan yang dapat membantu konsumen tampil lebih baik lagi,” tegasnya.