Bisnis.com, JAKARTA - Mhttp://cms.bisnis.com/admin/article/edit/663993enjamurnya aneka makanan dari luar Indonesia, membuat jajanan khas Indonesia perlahan mulai dilupakan. Terutama di kalangan millennials, saat ini banyak mengandrungi jajanan luar negri.
Menyadari kondisi tersebut, Pendiri Jajan Story Wulandari, bermimpi suatu saat anak muda antre di pusat perbelanjaan untuk membeli kue-kue khas Indonesia. Lewat Jajan Story yang menghimpun ratusan artisan kue tradisional, Wulandari memulai mimpi untuk mensejajarkan jajanan Indonesia dengan banyak jajanan luar negeri.
“Saya punya mimpi ini bisa bersaing dengan kue-kue di mall-mall itu yang luar biasa antreannya. Karena itu kami ingin mengemasnya lebih baik lagi dengan promosi yang lebih luas,” katanya di sela-sela acara silaturahmi bersam mitra Jajan Story di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/6/2017).
Wulandari menjelaskan, meski masih dalam tahap pengembangan, dirinya bersam para mitra terus berupaya melakukan terobosan baru untuk menyukseskan misinya ini.
“Ini masih tahap embrio dan tahap pengembangan. Kelak kami akan kerja sama dengan banyak pihak karena ini tidak sepele,” katanya.
Untuk menarik minat banyak orang, tambahnya, produk jajanan yang diproduksi dimodifikasi sedemikian rupa dengan berbagai varian rasa. Namun, dia menegaskan tak ingin menggunakan vaian rasa seperti banyak ditrapkan pada jajanan luar negri.
“Kami membuat modifikasi. Misalnya kue lumpur yang tak hanya menggunakan kentang, tapi bisa rasa talas, ubi jalar,” katanya.
Wulandari menjelaskan, ke depannya Jajan Story akan menghadirkan toko jajanan di pusat-pusat perbelanjaan. Dia menargetkan, jajanan ini bisa hadir di mall menegah hingga atas. “Kami ingin menyediakan jajanan ini mall menengah ke atas karena masih jarang ditemui,” pungkasnya.
