Bisnis.com, JAKARTA — Momen Lebaran identik dengan berkumpul bersama sanak keluarga. Tak hanya berkumpul, sajian menu lebaran mulai dari makanan, minuman dan kue kecil menjadi hal lazim di Hari Raya.
Pakar kuliner Sisca Soewitomo mengatakan, makanan khas Lebaran sejak zaman nenek moyang, khususnya di Pulau Jawa tak pernah lepas dari lontong dan ketupat yang lengkap dengan lauk pauknya. Seperti opor ayam, sambal goreng, hati campur daging, daging cincang, ada telur dan hati sapi. Selain itu, tambahnya, serng juga disajikan poyah, yaitu serundeng yang dihaluskan.
”Itu makanan yang biasa disajikan. Kalau untuk sayurnya biasa sayur lodeh rebung yang diiris berbentuk korek api, umumnya seperti itu,” katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Sisca menjelaskan, makan tersebut otomatis sudah turun-temurun menjadi makanan khas di momen Lebaran. “Sudah tidak berpikir lagi ibaratnya, kalau lebaran pasti masaknya dan persiapannya itu,” katanya.
Selain pembuatannya yang sederhana, daftar makanan khas tersebut ternyata memiliki sejarah tersendiri. Menurut Sisca, makanan khas lebaran identik dengan bahan santan karena kelimpahan bahan tersebut sejak dahulu kala.
“Karena dulu nenek moyang kita buka jendela buka pintu, kiri kanannya dilihat pasti pohon kelapa. Jadi apapun masakannya itu selalu banyak menggunakan santan. Kemudian datangnya Portugis yang mambawa sapi itu kemudian yang menjadi varian. Jadi dulu buka pintu pohon kelapa, sekarang buka pintu yang ada mall dan apartemen,” jelasnya.
