Bisnis.com, JAKARTA — Buku sastra karya penulis Indonesia berpotensi merebut pembaca di luar negeri dan meraih penghargaan bergengsi lantaran banyaknya penyair ternama di Tanah Air.
Kualitas para pengarang Indonesia tidak kalah dan bisa bersaing untuk mendapatkan pembaca internasional serta meraih berbagai penghargaan bergengsi.
Penggiat sastra sekaligus penggagas ajang penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa, Richard Oh, mengatakan tidak sedikit karya-karya penulis Indonesia yang seharusnya diterjemahkan secara luas sehingga bisa meraih pembaca internasional.
Dia menyebut penyair-penyair ternama seperti Afrizal Malna, Joko Pinurbo, Avianti Armand, Hanna Fransisca hingga novelis fiksi seperti Yusi Avianto Paraenom, Iksaka Banu, Ratih Kumala, Oka Rusmini, Okky Madasari, serta Cok Sawitri berpotensi memikat pembaca intenasional.
“Terus ada satu penulis baru dari Indonesia Timur yang berpotensial, Dicky Senda,” ungkapnya kepada Bisnis, Sabtu (29/7/2017).
Kendati demikian, tidak mudah menembus pasar global. Saat ini, beberapa karya penulis lokal seperti Leila Chudori dan Laksmi Pamuntjak memang sudah banyak yang diterjemahkan. "Namun, jumlahnya masih sangat sedikit," ungkapnya.
Richard menuturkan tantangan yang dihadapi para penulis adalah bagaimana menembus penerbit-penerbit ternama di dunia international sehingga bisa dipublikasikan dan dibahas agar mendapatkan banyak perhatian.
Dalam hal ini, menurut Richard, hanya karya-karya yang sangat bagus dan yang punya potensi menyebrang budaya yang akhirnya bisa menembus jembatan ini.
Salah satu penulis lokal yang mendapat apresiasi internasional adalah Ek Kurniawan. Pada 2016, karyanya yang berjudul ‘Man Tiger’ masuk ke dalam longlist The Man Booker International Prize. Pada tahun tersebut, pemenang akhirnya jatuh kepada Han Kang yang menulis ‘The Vegetarian’.
The Man Booker International Prize merupakan penghargaan bergengsi di bidang sastra tingkat dunia yang digelar sejak 2005. Ajang ini menyeleksi karya-karya terjemahan berbahasa Inggris dari berbagai pengarah di penjuru dunia. Pada 2017, penghargaan tersebut dimenangkan oleh David Grossman, pengarang asal Israel yang menulis novel ‘A Horse Walks Into a Bar’.