Bisnis.com, JAKARTA - Olah raga itu penting. Sejak kecil kita selalu mendapat pendidikan dan pemahaman tentang perlunya berolahraga secara rutin guna menjaga kesehatan tubuh. Namun, untuk menjalankannya ternyata lebih mudah diwacanakan ketimbang dilaksanakan.
Seiring dengan bertambahnya usia dan semakin padatnya kegiatan, banyak orang yang akhirnya mengabaikan olah raga alih-alih menjadikannya sebagai sebuah rutinitas. Padahal, olah raga teratur dapat membantu memperpanjang usia.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) merekomendasikan orang dewasa usia 18—64 tahun berolahraga ringan atau melakukan aktivitas fisik aerobik dengan intensitas moderat minimal 150 menit dalam sepekan.
Selain itu, orang dewasa disarankan membiasakan latihan kekuatan (strengthening exercise) setidak-tidaknya dua hari dalam sepekan. Pada kenyataannya, hampir seperempat dari populasi orang dewasa di dunia tidak mampu mencapai rekomendasi WHO tersebut.
Lantas, seperti apa olah raga yang disarankan dan mudah dilakukan untuk menunjang kebugaran seseorang? Bagaimana pula kebiasaan berolahraga membantu memperpanjang usia seseorang?
Sebuah penelitian global baru mengindikasikan orang yang rutin beraktivitas fisik lima hari dalam sepekan dapat menekan risiko kematian dini dan penyakit jantung secara signifikan. Cukup dengan berjalan kaki setidaknya 30 menit per hari.
Riset tersebut mengamati perilaku 130.000 orang di 17 negara dari berbagai latar belakang ekonomi. Hasilnya, aktivitas fisik entah itu pergi ke gym, berjalan kaki ke tempat kerja, melakukan tugas rumah tangga seperti berkebun dan mencuci, dapat membantu memperpanjang usia seseorang dan meminimalisasi risiko berbagai penyakit.
Penelitian yang dipimpin oleh Scott Lear, spesialis jantung dari St Paul’s Hospital di Kanada, tersebut juga menemukan sesuatu yang dinamai dengan ‘response dosis’, yaitu; semakin seseorang beraktivitas, semakin mereka dapat terhindar dari kematian dini dan sakit jantung.
“Studi kami menemukan bahwa orang yang bergaya hidup sangat aktif alias beraktivitas fisik lebih dari 2.500 menit atau 41 jam dalam sepekan benar-benar bisa terhindar dari risiko penyakit mematikan,” ujarnya, dikutip Reuters.
Dia menjelaskan penyakit kardiovaskular mau tidak mau adalah penyebab kematian tertinggi di dunia. Perawatan untuk penyakit yang membunuh 9,48 juta orang di seluruh dunia pada 2016 tersebut sangat membebani ekonomi.
Cukup dengan berjalan minimal 30 menit sehari saja dapat membawa dampak yang sangat substansial dalam menekan angka penyakit kardiovaskular. Apalagi jika ditambah dengan aktivitas fisik atau olah raga yang lebih intensif.
“Selain beraktivitas fisik, cara lain untuk terhindar dari penyakit jantung adalah dengan meminum suplemen atau mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah. Namun, ini kan belum tentu terjangkau bagi sebagian kalangan. Cara yang lebih mudah dan gratis adalah dengan berjalan kaki. Sederhana sekali,” tegasnya.
Menurut Scott, jika seluruh populasi global mampu memenuhi standar aktivitas fisik yang ditetapkan WHO, dia yakin satu dari 12 kasus kematian dini di dunia dapat dihindari dan 4,6% kasus penyakit jantung dapat dicegah.
Secara terpisah, dokter spesialis olah raga Sophia Benedicta Hage menjelaskan berjalan kaki minimal 30 menit sehari, 5 hari dalam sepekan juga membantu menurunkan risiko berbagai penyakit metabolik seperti diabetes melitus, kolesterol tinggi, hipertensi, dan jantung koroner.
“Selain dilihat dari waktu, dapat juga dihitung jumlah langkah dalam sehari dengan menggunakan pedometer. Dalam sehari disarankan seseorang menempuh minimal 10.000 langkah atau kurang lebih 8 kilometer. Ini bisa ditempuh dengan aktivitas sehari-hari.”
Lebih lanjut, dia menyarankan untuk menggunakan alas kaki senyaman mungkin, sebab bisa mempengaruhi kualitas jalanseseorang. Gunakanlah alas kaki yang memiliki lengkung di bagian tumit yang kuat sebagai penyokong dan sol tebal tetapi tidak keras.
“Sayang di Jakarta berjalan kaki mungkin tidak dapat dengan mudah dilakukan. Akan tetapi, jangan jadikan kondisi Jakarta sebagai halangan untuk tidak beraktivitas fisik. Anda tetap bisa melakukannya di dalam ruangan dengan treadmill atau menggunakan jogging track.”