Bisnis.com, JAKARTA - Kamis (13/10/2017) malam terdengar sayup-sayup irama musik yang tak biasa di Bentara Budaya Jakarta. Dari kejauhan terdengar irama keroncong, tapi dari dekat malah terdengar seperti karya Vivaldi. Rupanya memang gabungan keduanya, musik klasik yang dibawakan dalam irama kroncong.
Di selingi suara kereta api yang melintas tak jauh dari belakang panggung, irama kroncong menghangatkan malam yang dingin karena hujan sejak sore hari. Uniknya, permainan keroncong tersebut dimainkan oleh beberapa anak muda yang tergabung dalam Orkes Keroncong Musyawarah dan Orkes Keroncong Swaramangun.
Irama kroncong yang dibawakan tidak hanya lagu-lagu kroncong murni, tapi juga perkawinannya dengan lagu-lagu pop, bahkan lagu-lagu klasik. Orkes Keroncong Musyawarah misalnya, mereka membawakan repertoar Winter dari maha karya Vivaldi yang berjudul Four Season.
Secara rutin, Bentara Budaya Jakarta memang menampilkan permainan keroncong setiap bulannya sejak awal tahun ini. Sebenarnya, keroncong sudah mulai ditampilkan sejak dua tahun lalu, tapi baru secara rutin ditampilkan perbulan sejak tahun ini.
Paulina Dinar Tisti dari Bentara Budaya Jakarta mengatakan memang saat ini, pihaknya ingin menjadikan Jakarta menjadi rumah dari musik kroncong itu sendiri. Selain itu dia juga ingin kroncong lebih akrab di telinga anak muda.
"Bahwa keroncong ini bukan sesuatu yang tua, sesuatu yang kuno, yang kayanya anak-anak muda ini gak mau, ya. Kita coba bangun kembali dengan mengadakan kroncong setiap bulan ini," katanya.
Untuk bulan Oktober ini, Dinar mengatakan memang sengaja memilih menampilkan keroncong yang dimainkan oleh anak-anak muda. Meski terbilang asing di telinga anak muda, Dinar mengaku justru tak kesulitan mencari anak-anak muda yang memainkan musik keroncong.
"Ternyata cukup banyak dan cukup aktif juga. Begitu kita tahu dan kita menyelami dunia itu ternyata kita tahu bahwa banyak juga kelompok keroncong ini, dan mereka ternyata bisa memberikan suguhan yang segar, suguhan yang memberikan inspirasi," tambahnya.