Jeny Nora Hufschmid membuka restoran di Wollongong Australia./Bisnis Indonesia-Stefanus Arief Setiaji
Kuliner

LAPORAN DARI SYDNEY : Cerita Pebisnis Restoran Asal Indonesia di Wollongong

Stefanus Arief Setiaji
Jumat, 27 Oktober 2017 - 09:57
Bagikan

Bisnis.com, SYDNEY - Wollongong, sekitar 2 jam perjalanan dari Sydney, Australia. Jika melihat di peta, kota ini berada di pinggiran pantai.

Wollongong tak jauh dari pabrik baja Bluescope. Lalu lintas kota tak begitu padat. Akses utama menuju lokasi pabrik baja itu bisa dilalui lewat jalan tol dari Sydney.

Di sekitar Wollongong ada restoran yang menyajikan hidangan khas Indonesia. Pemiliknya adalah Jeny Nora Hufschmid. Sudah hampir 4 tahun Jeny bersama suaminya membuka bisnis restoran yang diberi nama Dapur Jen's.

Nama restoran Dapur Jen's itu dibawanya sejak di Singapura. Hanya saja, bisnis restoran di Singapura sudah berhenti. Jeny mengakui tidak mudah menjalankan bisnis restoran di Wollongong.

"Di sini sepi, cari karyawan susah," ujarnya.

LAPORAN DARI SYDNEY : Cerita Pebisnis Restoran Asal Indonesia di Wollongong

Jeny pernah punya karyawan pelajar magang dari Indonesia. Hanya saja, saat kegiatan belajarnya sudah selesai, pelajar tersebut pulang. Untuk mencari tenaga kerja setempat, tentu lebih mahal dari sisi gaji yang harus dibayarkan.

Jeny memasak sendiri hidangan yang dipesan oleh para tamu. Sementara, sang suami yang berdarah Italia, bertugas menyajikan ke para tamu.

Di daftar menu, hidangan bercita rasa Indonesia yang ditawarkan antara lain rawon, ayam goreng penyet, gado-gado, nasi goreng, dan lainnya. Bahkan lengkap dengan kerupuk.

LAPORAN DARI SYDNEY : Cerita Pebisnis Restoran Asal Indonesia di Wollongong

Saat Bisnis menyambangi restoran itu bersama rombongan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, pelanggan yang datang tak hanya berasal dari Indonesia. Ada beberapa warga lokal.

Soal bahan baku makanan terkadang membuat Jeny merasa pusing. Semua bumbu kebutuhan di restoran miliknya harus didatangkan dari Sydney.

"Kalau belanja di Sydney, semua ada tapi mahal. Harga bumbu bisa lebih mahal daripada daging sapi," ceritanya.

Jeny mengaku ingin kembali ke Indonesia. Selama ini, dia hanya bisa setahun sekali pulang ke Indonesia. Sebuah kerinduan yang wajar dirasakan oleh para warga negara Indonesia yang merantau di negeri orang.

 

 

 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro