Bisnis.com, YOGYAKARTA - Mengunjungi suatu daerah, rasanya kurang lengkap bila tidak mencicipi makanan yang menjadi khas daerah tersebut.
Bila Anda berkunjung ke Yogyakarta, misalnya, ada beragam sajian tradisional yang bisa dicicipi, seperti gudeg yang menjadi khas Sleman, geblek dari Kulon Progo, atau geplak dari Bantul.
Selain rasanya yang unik, tentu saja semua makanan tersebut menggunakan bahan-bahan alami dari daerah setempat.
Tak hanya itu, makanan-makanan tersebut juga memiliki filosofi sendiri yang biasanya berkaitan erat dengan masyarakat setempat.
Dalam rangkaian acara 'BerliburDenganHati' yang diselenggarakan oleh PT Bank Permata Tbk., Bisnis bersama rombongan jurnalis dari berbagai media, ketika sampai di Jogja disuguhi kue-kue tradisional, seperti moto kebo atau kuehku dan jadah tempe.
Ria Juaria, pemandu pariwisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DIY menjelaskan kue moto kebo yang bahan dasarnya terbuat dari kedelai yang dicampur dengan tepung terigu, seolah menjadi makanan wajib ketika ada tamu maupun hajatan.
Warnanya yang merah dan isiannya yang berwarna putih, seolah menggambarkan mata kerbau. Secara utuh, bentuknya hampir sama seperti bakpia yang menjadi makanan para raja.
Sementara itu, jadah tempe berbahan dasar ketan, tempe, dan kedelai. Teksturnya yang lengket melambangkan keberagaman, kesatuan, dan kekompakan yang merupakan perwujudan dari silaturahmi. Biasanya diberikan pada saat ada acara gotong royong dan seluruh hajat. Bahan dasar ketan, tempe dan kedelai.
"Jadah tempe ini sudah ada sejak ratusan tahun sejak zaman Sultan Agung Hanyokrokusumo," tutur Ria, Kamis (2/11/2017).
Terkait acara 'BerliburDenganHati', merupakan bagian dari CSR Bank Permata--Permata Hati--yang salah satunya fokus pada pendidikan.
