Ilustrasi film/Dribbble
Entertainment

Sineas Muda dari Maluku Utara Menangi Festival Film Pendek Kemaritiman

Abdul Rahman
Rabu, 6 Desember 2017 - 20:06
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Film berjudul "Kalase" menjadi pemenang pertama Festival Film Pendek Kemaritiman yang digelar oleh Kemenko Bidang Kemaritiman.

Nur Rizky Hardy, sang sutradara bercerita timnya sempat hampir putus asa karena kendala teknis dan faktor biaya.

"Bahkan saya sampai kejepit perahu pada saat pengambilan gambar, tapi kami akhirnya putuskan bahwa pembuatan film harus tetap berlanjut karena ada amanah dari masyarakat Pulau Hiri dalam cerita itu," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (6 /12 /2017).

Dikisahkan di dalam film mereka, kehidupan perekonomian nelayan Pulau Hiri, Maluku Utara, merosot setelah pemerintah melarang penggunaan jaring kalase untuk menangkap ikan.

Melalui film ini Nur dan teman-temannya ingin menjadi penengah antara pemerintah dan nelayan Pulau Hiri. Apabila mereka dilarang menggunakan jaring kalase, mereka sebaiknya diberikan alternatif alat tangkap lain agar mereka tetap bisa mencari nafkah untuk keluarga.

Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin mengatakan, salah satu tujuan penyelenggaraan Festival Film Pendek Kemaritiman ini adalah untuk mempromosikan gerakan budaya bersih dan senyum.

Gerakan yang dilakukan bersama dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini, menurutnya dibuat untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya budaya cinta kebersihan dan keramahan.

"Apabila lingkungan bersih, maka sektor pariwisata akan jalan," katanya.

Melalui film, tambah dia, akan muncul inspirasi dalam mendukung implementasi kegiatan yang terkait kemaritiman seperti mendukung kegiatan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) dan Gerakan Indonesia Bersih, kegiatan pariwisata bahari, budaya seni dan olahraga, dan kegiatan yang sifatnya sosialisasi dan edukasi.

Terlebih lagi, pemuda Indonesia saat ini sedang keranjingan bermain gawai. Dan, menurut Safri, terlihat dari sekitar 400-an video yang dikirim oleh peserta bahwa mereka cukup piawai untuk memproduksi sebuah video .

"Kita tinggal menyisipkan konten dan memberi mereka wadah untuk berkreasi," tuturnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro