Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang kurang mengonsumsi buah dan sayur. Padahal, konsumsi buah dan sayur merupakan bagian merupakan asupan yang penting dalam konsumsi makanan sehari-hari dari setiap individu untuk hidup sehat dengan gizi seimbang.
Masih rendahnya tingkat konsumsi buah dan sayur di masyarakat Indonesia diakibatkan anggapan bahwa buah dan sayur bukan prioritas yang harus ada dalam setiap menu makanan dan masih dianggap sebagai pelengkap makan sehingga tidak dikonsumsi secara teratur.
Berdasarkan data analisis lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI, 2014) sebesar 97,1% penduduk Indonesia tidak mengonsumsi cukup buah-buahan dan sayuran dengan rerata konsumsi sayur penduduk 70,0 gram/orang/hari dan konsumsi buah 38,8 gram/ orang/hari. Sedangkan, World Health Organization (WHO) merekomendasikan 400 gram buah dan sayur per hari dan American Heart Association merekomendasikan 50% porsi makan atau 4,5 mangkuk dari berbagai jenis buah dan sayur per hari. Selain itu, Kementerian Kesehatan melalui Pedoman Gizi Seimbang merekomendasikan konsumsi 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah per hari.
Berangkat dari permasalahan tersebut, SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur berkomitmen tidak hanya menyediakan susu pertumbuhan dengan Buah dan Sayur, tetapi juga layanan terbaik untuk konsumen dan masyarakat Indonesia untuk menyukai makanan sehat buah dan sayur, salah satunya dengan mendukung program nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Gemar Makan Sayur (GEMAYUR) dari pemerintah.
Program ini dilakukan rangkaian kegiatan SGM Eksplor Buah dan Sayur di 20 PAUD Healthy Eating Habit (HEH) wilayah Jakarta, Tangerang dan Jawa Barat, yang merupakan salah satu upaya SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur untuk mewujudkan Indonesia sehat dan menanamkan kebiasaan makan sehat, khususnya mengonsumsi buah dan sayur sejak dini.
Marketing Manager SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur, Monica Ang mengatakan, program HEH telah berjalan sejak Maret hingga September 2017 di 20 PAUD di daerah Jakarta, Tangerang dan Jawa Barat yang terbagi dalam 2 gelombang. Program ini telah mendapatkan respon yang positif dari anak-anak PAUD, orangtua dan guru PAUD yang mengikuti program. Melalui program PAUD HEH ini.
"Kami berharap agar ibu-ibu di Indonesia dapat lebih menyadari pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak melalui edukasi tentang gizi dan pola makan sehat, termasuk di dalamnya konsumsi buah dan sayur serta dapat terus menerapkan kebiasaan makan sehat di rumah.” ujarnya.
Lebih lanjut Monica Ang mengatakan, kampanye PAUD HEH ini boleh dikatakan berhasil, karena pola kebiasaan makan sayur dan buah rutin dilakukan semua anak-anak, baik saat program berjalan di PAUD ataupun saat di rumah. Anak-anak banyak yang meminta ibu mereka untuk selalu menyediakan buah dan sayur dalam menu makanan mereka.
Orangtua murid juga turut berperan penting dalam suksesnya kampanye ini. Keberhasilan program ini dapat terlihat dari data riset hasil monitoring yang dilakukan tim SGM Ekplor dengan Buah dan Sayur melalui 3 tahap pengujian yaitu pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan perilaku sebelum dan sesudah mengikuti program HEH. Dari data riset tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian program HEH efektif dalam meningkatkan konsumsi buah dan sayur pada anak.
Pemberian penyuluhan memiliki pengaruh yang kuat, terutama pada peningkatan konsumsi buah dan sayur, terlihat dari tingginya proporsi varian konsumsi buah yang meningkat sebesar 53,3% dan konsumsi sayur sebesar 57,6%.”
Konsultan Gastrohepatologi Anak, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), mengatakan, konsumsi sayur dan buah yang belum memadai dapat berpengaruh terhadap suplai vitamin, mineral serta serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Buah-buahan dan sayuran memberi kontribusi dalam membentuk pola konsumsi pangan melalui kandungannya yang kaya akan vitamin, mineral, serat, enzim pencernaan, dan air yang diperlukan oleh tubuh manusia.
"Berbagai sumber vitamin dan mineral bisa diperoleh dari konsumsi sayur dan buah yang dapat berperan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar pencernaan, menjaga kesehatan dan dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan obesitas. Oleh sebab itu, penting bagi kita mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang telah ditentukan berdasarkan kelompok umur," ujarnya.
Sosiolog, Daisy Indira Yasmine, S.Sos., M.Soc. Sci, mengatakan, gaya hidup dan padatnya tingkat aktivitas masyarakat perkotaan menyebabkan pola makan sehat untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh dirasa sulit untuk diterapkan. Kesibukan masyarakat terutama para pekerja di perkotaan yang cukup tinggi mengakibatkan sarapan dan makan siang seringkali dilakukan di lingkungan kerja dan tidak menyiapkan buah dan sayur dalam menu makanannya maupun untuk keluarga.
Lebih lanjut, Daisy Indira Yasmine menambahkan, pola hidup yang diterapkan dalam lingkungan keluarga dapat berpengaruh terhadap perilaku anak. Beberapa anak mungkin pemilih dalam hal makan buah dan sayur, sehingga membutuhkan upaya dan kesabaran ekstra bagi orangtua. Namun perlu disadari, dengan menanamkan kebiasaan makan sehat yang baik sejak dini akan membentuk karakter makan sehat anak di kemudian hari sampai dewasa.
"Teruslah memberi contoh makan sehat untuk anak, ciptakan lingkungan yang menyenangkan, pengalaman positif dengan buah dan sayur, biarkan anak membantu anda menyiapkan makanan di dapur, giatkan upaya satu gigitan setiap hari untuk buah dan sayur yang tidak disukai anak, dan pastikan ketersediaan buah dan sayur di rumah dengan cara yang menyenangkan.” katanya.
SGM Eksplor dengan Buah dan Sayur berkomitmen terus mengkampanyekan kebiasaan makan sehat untuk mewujudkan generasi anak Indonesia yang lebih maju. “Dalam waktu dekat, kami berencana untuk menggapai target audiens yang lebih besar melalui edukasi via digital dengan membuat video 7 feeding tips, resep kreatif dan juga comic series yang bisa digunakan dan dipraktikkan Bunda di rumah untuk mengajak si Kecil semangat makan buah dan sayur,” tutup Monica Ang.