Lorde di Golden Globe Awards 2015/Reuters
Musik

Penyanyi Lorde Batalkan Konser di Tel Aviv, Dubes Israel untuk New Zealand Ingin Bertemu

Ilman A. Sudarwan
Kamis, 28 Desember 2017 - 14:43
Bagikan

Bisnis.com, WELLINGTON - Duta Besar Israel Itzhak Gerberg untuk New Zealand meminta pertemuan dengan penyanyi pop asal New Zealand Lorde setelah dirinya membatalkan konser di Tel Aviv.

Lorde diketahui membatalkan konser tersebut lantaran dorongan dari aktivis yang memprotes perlakuan Israel terhadap bangsa Palestina.

Dalam sebuah surat terbuka melalui laman Facebook yang dikeluarkan pada Rabu (27/12/2017) waktu setempat, Gerberg menyebut kejadian ini sebagai sesuatu yang sangat disayangkan. Dia bahkan menyebut protes dan boikot terhadap sikap politik negaranya tersebut sebagai wujud permusuhan dan intoleransi.

"Saya mengajak anda untuk bertemu secara personal untuk mendiskusikan capaian dan peran Israel sebagai satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah," katanya melalui laman Facebook resmi Kedutaan Besar Israel.

Dilansir dari Reuters, sampai saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Lorde terkait hal ini ataupun mengenai rencananya untuk memenuhi ajakan dari Gerberg atau tidak. Sebelumnya, penyanyi berusia 21 tahun tersebut diagendakan akan menggelar konser di Tel Aviv, Israel pada Juni tahun depan sebagai bagian dari tur globalnya untuk mempromosikan album keduanya yang bertajuk "Melodrama".

Berbagai kampanye dan protes dari para aktivis memintanya untuk membatalkan konser tersebut sebagai bagian dari protes dan boikot terhadap pencaplokan lahan yang dilakukan Israel terhadap wilayah Palestina.

"Menggear konser di Tel Aviv akan dianggap sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah Israel, sekalipun Anda tidak memberi komentar politis apapun terkait situasi politik yang ada saat ini," ujar aktivis Justine Sachs dan Nadia Abu-Shanab melalui laman The Spinoff.

"Kami percaya bahwa boikot secara ekonomi, intelektual, dan artistik adalah cara yang efektif untuk menyuarakan hal ini," tambahnya.

Sebelumnya, Melalui Twitter, Lorde sempat mengatakan dirinya tengah berbicara dengan banyak orang dan mempertimbangkan berbagai masukan yang diberikan kepadanya terkait konser tersebut.

Promotor konser Eran Arielli mengkonfirmasi bahwa konser yang direncanakan telah sepenuhnya dibatalkan melalui Facebook. Dia menyayangkan sikap Lorde yang tidak berani datang ke Israel di tengah guncangan politik global yang tengah berlangsung.

"Kenyataanya adalah saya terlalu naif untuk mengatakan bahwa penyanyi di usianya bisa menyerap tekanan yang ada untuk datang ke Israel," jelasnya.

Pergerakan The Boycott, Divesment and Sanctions (BDS) diinisiasi pada 2005 sebagai kampanye anti kekerasan untuk menekan Israel untuk mematuhi hukum internasional dan mengakhiri okupansi wilayah yang dilakukannya terhadap Palestina.

Beberapa pegiat seni yang telah memboikot Israel di antaranya adalah pemain bass Pink Floyd Roger Waters dan penyanyi Elvis Costello. Sementara itu, beberapa musisi besar lainnya seperti Elthon John, Aerosmith, Guns n Roses, the Rolling Stones, Justin Bieber, dan Rihanna telah menggelar konser di Israel dalam beberapa tahun ke belakang.

Pemerintahan sayap kanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama ini telah menghadapi pergerakan BDS dalam waktu yang lama. Netanyahu mendeskripsikan gerakan tersebut sebagai gerakan anti-semitik yang berusaha menghapus legitimasi Israel di dunia.

Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro