Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pemilihan presiden di Rusia, film Rusia tentang prestasi timnas basket mereka mengalahkan Timnas Amerika Serikat pada era perang dingin berhasil memecahkan rekor box office.
Film ini berhasil membawa pesan yang diinginkan oleh Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin tentang kepahlawanan Rusia.
Film yang berjudul Going Vertical dalam versi Rusia ini memadukan antara fakta dan seni untuk menceritakan tentang Timnas Bola Basket Soviet yang secara kontroversial mampu mengalahkan tim nasional Amerika Serikat dalam Olimpiade Munchen 1972.
Setelah meraup pendapatan kotor US$38,88 juta pada tiga pekan penayangannya, film yang produksinya dibiayai pemerintah Rusia ini berhasil menjadi film tersukses dalam kancah domestik Rusia. Film ini diperkirakan telah ditonton oleh 9 juta pasang mata.
Dalam penayangannya pekan ini di Moskwa, beberapa penonton disebutkan memberikan standing ovation untuk film tersebut. Beberapa di antaranya bahkan sampai menitikkan air mata.
Studio di balik film ini berada dalam kontrol dan pengawasan dari Nikita Mikhalov, suporter Putin dan seorang nasionalis yang merupakan anak dari pembuat lirik lagu nasional Soviet pada era pemerintahan Joseph Stalin.
Salah satu pemeran utama dalam film ini yakni pelatih Timnas Soviet diperankan oleh Vladimir Mashkov, yang secara formal menominasikan Putin untuk maju pada pemilihan ulang pada 18 Maret mendatang. Putin diperkirakan bakal menang.
Film ini dalam batas tertentu sebenarnya menunjukkan ironi tersendiri bagi dunia olahraga Rusia lantaran mereka justru tengah tersangkut kasus doping internasional yang membuat mereka tidak bisa ikut serta dalam Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan.
Rusia yang kondisi ekonominya tengah membaik setelah mengalami lonjakan pada beberapa tahun silam juga tengah menghadapi sanksi dari Pemerintah AS karena dianggap ikut campur dalam pemilihan presiden AS pada 2016.
Uni Soviet dalam pertandingan bola basket melawan AS di ajang Olimpiade 1972 berhasil menang karena terbantu oleh keputusan kontroversial wasit untuk mengulang 3 detik terakhir pertandingan. Tim Negeri Paman Sam menolak untuk menerima medali perak setelah kejadian itu. Mereka menganggap Soviet telah mencuri kemenangan mereka.
Di dalam film, Soviet ditampilkan sebagai tim kuda hitam yang bertarung dengan berbagai macam keterbatasan dan masalah. Sementara tim nasional AS direpresentasikan sebagai sekelompok atlet arogan yang gemar melanggar aturan dan pelanggaran untuk mengalahkan Rusia. Skor akhir adalah 51-50 untuk kemenangan Soviet.
"Tentu saja kami berada di negara kami sendiri, film ini adalah film Rusia, kami ingin untuk menampilkan bangsa kami dengan sedikit lebih baik," ujar sutradara film ini Anton Megerdichev pada Rabu (25/1/2018).
Film ini mendapat beberapa tanggapan miring dari berbagai kalangan di Rusia sendiri. Salah satunya datang dari dua perempuan yang merupakan istri dari mendiang atlet dan pelatih Timnas Basket Rusia waktu itu. Mereka beranggapan film ini terlalu banyak menambahkan bumbu untuk menarik hati penonton Rusia.
Beberapa kalangan juga menyebut film ini sebagai film propaganda bergaya Soviet yang bertujuan kembali meningkatkan nilai anti-Amerika di masyarakat Rusia.
"Film ini dalam fakta yang sebenar-benarnya, tidak punya kaitan sama sekali dengan olahraga dan bola basket. Film ini contoh propaganda," tulis bloger Rusia Kirill Shulik.