Bisnis.com, MOSKWA - Pemerintah Rusia melarang penayangan film Death of Stalin karya sutradara asal Inggris Armando Iannucci. Alasan pelarangan karena pemerintah khawatir jika film satir yang mengulas tentang kebijakan politik dan kehidupan mantan Pemimpin Uni Soviet Joseph Vissarionovich Stalin ini akan menyinggung perasaan rakyatnya.
Alur cerita film ini fokus pada pengkhianatan dan pertarungan antarpemimpin negara sekutu Uni Soviet setelah kematian Stalin pada 1953. Sebelum melakukan pelarangan, film ini telah disaksikan langsung oleh Menteri Kebudayaan Rusia Vladimir Medinsky, dan para penasihatnya.
Medinsky mengungkapkan, paskapenayangan film secara terbatas itu banyak pihak yang mengajukan keberatan jika ditayangkan di gedung bioskop.
"Banyak orang yang lebih tua dari generasi saya, dan tidak hanya mereka tentunya, akan merasa tersinggung dengan olok-olokkan soal masa lalu Uni Soviet itu. Film ini lebih buruk lagi, akan menyinggung mereka yang menjadi korban dari Stalinisme," tuturnya seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, film ini dirilis dengan waktu yang berdekatan dengan Perayaan 75 tahun Perang Dunia II di Stalingard. Peperangan ini banyak menewaskan tentara Uni Soviet.
Menanggapi hal tersebut, Sutradara Armando Iannucci optimistis bahwa pemerintah negeri Beruang Merah itu akan mengubah kebijakan itu.
"Semua masyarakat Rusia, termasuk para wartawan yang kami persilahkan menonton film ini mengaku menikmati dan mengapresiasi film tersebut. Mereka menilai film ini menyenangkan, dan juga mengangkat kebenaran. Jadi, kami masih percaya diri [film Death of Stalin] dapat tayang di bioskop sana [Rusia]," ujarnya.