Bisnis.com, JAKARTA -- Islamic Fashion Institute bukan sekadar sekolah mode pakaian muslim di Indonesia. Selain mengajarkan keterampilan desain, sekolah ini melatih styling dan pemasaran berdasarkan norma-norma agama Islam.
Sekolah yang sudah berdiri selama tiga tahun dan berada di Bandung ini mengajarkan siswanya untuk membuat pakaian muslim yang stylish dan bervariasi sesuai dengan norma agama Islam, seiring dengan permintaan busana modest yang semakin tinggi.
"Para siswa kami membuat desain yang unik dan menjadi pemimpin di bidang fesyen modest. Kami juga mengajari mereka bagaimana berpakaian yang dianjurkan oleh agama Islam," ungkap Deden Siswanto, pendiri Islamic Fashion Institute, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (12/6/2018).
Para siswa akan diajarkan membuat desain dan menjahit sampai pada pemasaran bisnis busana muslim selama sembilan bulan. Sekolah mode ini menerima baik siswa laki-laki maupun perempuan yang mau belajar fesyen.
Dia melanjutkan pengajar di sekolah ini adalah orang-orang yang bergerak di praktik bisnis busana muslim dan semua pengajarnya adalah orang Islam.
Mengacu pada data Global Islamic Economy (GIE) Report 2017/2018, pengeluaran masyarakat Muslim dunia terhadap pakaian Muslim mencapai US$254 miliar pada 2016 atau setara dengan Rp3.537,7 triliun. Nilainya diproyeksi meningkat menjadi US$373 miliar pada 2022, sekitar Rp5.195,13 triliun.
Meski industri fesyen Muslim Indonesia terus berkembang, tapi laporan itu mencatat Indonesia belum masuk dalam daftar 10 besar negara industri fesyen Muslim global. Negara-negara yang masuk dalam daftar adalah Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Italia, Singapura, Prancis, China, Malaysia, India, Sri Lanka, dan Maroko.