Bisnis.com, JAKARTA -- Berdasarkan data Bank Dunia 2017, tercatat angka kemiskinan di pedesaan mencapai sekitar 13,8%, sedangkan di perkotaan sebesar 8,2%. Dari data tersebut sekitar 70% penduduk miskin adalah perempuan.
Data tersebut menggerakan Dinny Jusuf untuk menginisiasi Torajamelo, usaha sosial untuk mengubah kehidupan yang dimulai dari para penenun, dengan memberikan mereka sumber pendapatan yang stabil dan kemandirian ekonomi sehingga mereka tidak perlu meninggalkan keluarga menjadi tenaga kerja wanita di luar negeri.
"Harapan saya, mereka dapat menambah penghasilan sekaligus juga menghidupi seni dan budaya menenun agar tetap lestari," kata Dinny di Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Keseriusan dan dedikasi dibutuhkan untuk membina para perempuan penenun yang tinggal di daerah terpencil agar dapat mandiri dan berdikari. Torajamelo percaya kain tenun dapat tetap eksis dan menjadi warisan bangsa, sehingga tidak diklaim oleh negara lain.
Dia mengatakan Torajamelo menghormati para penenun sebagai artisan dan menghargai hasil karya kain tenun mereka dengan harga yang pantas.
"Hal ini dilakukan untuk meyakinkan para penenun bahwa penenun itu pekerjaan yang menjanjikan, dan dapat menjadi sumber penghasilan mereka," katanya.
Dengan langkah tersebut, dia berharap semakin banyak yang tertarik untuk terus berkarya membuat tenun sekaligus merangsang generasi muda untuk tertarik menjadi penenun.