Bisnis.com, WINA – Kain tenun Sumba lewat rancangan Handy Hartono dipamerkan di MQ Vienna Fashion Week, Wina, Austria, Rabu (12/09/2018) malam waktu setempat.
Lewat tema “The Color of Indonesia”, Handy berusaha mempromosikan aneka ragam kain tradisional khas Indonesia.
“Tahun ini saya mengombinasikan beragam kain Indonesia, dari mulai tenun Sumba, songket Palembang, ada juga batik dan lurik,” kata Handy saat ditemui usai peragaan busana di MQ Vienna Fashion Week, Rabu malam.
Jika tahun lalu rancangan Handy terkesan lebih simpel lewat padanan dress berpotongan lurus, kali ini Handy menambahkan aksen mewah lewat detail embroidery dan beading. Meski begitu, rancangan simpel khas Handy bisa tetap terlihat.
“Saya membuat koleksi ini untuk siap pakai. Jadi ada dress untuk sehari-hari, ada juga cocktail dress, dan evening dress. Untuk pemakaian kain pun saya kombinasikan, supaya bisa terkesan simpel, bisa juga terlihat mewah,” jelasnya lagi.
Mengenai desainnya yang selalu menggunakan kain tradisional Indonesia, Handy mengaku dirinya merasa punya kewajiban untuk mempromosikan keindahan kain-kain itu ke seluruh dunia.
“Saya merasa saya punya tugas untuk memperkenalkan kain-kain Indonesia. Betapa Indonesia itu kaya akan budaya. Kain Indonesia pun bukan cuma batik, ada tenun juga. Di tiap daerah pun punya jenis tenun dan batik yang berbeda-beda,” ujarnya.
MQ Vienna Fashion Week merupakan acara tahunan yang digelar di Museums Quartier, Wina. Kehadiran dua desainer Indonesia di acara ini, yaitu Handy Hartono dan Runi Palar, juga berkat dukungan dari Kedutaan Besar dan Perutusan Tetap RI (KBRI/PTRI) di Wina.