Bisnis.com, JAKARTA - RS Haji Jakarta membuka Pusat Pelayanan Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah atau P2TKHU.
Hal tersebut disampaikan pengelola P2TKHU RS Haji Jakarta dr. Didi Riyadi dalam talk show terkait Kesehatan Haji dan Umrah, di Jakarta, Rabu (26/12/2018).
“Ini adalah layanan khusus yang kami sediakan bagi calon jemaah haji maupun umrah untuk mencapai kondisi istitha’ah secara fisik,” tutur Didi Riyadi seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, Kamis (27/12/2018).
Pada acara talk show tersebut Didi juga menyampaikan bahwa saat ini RS Haji Jakarta telah menjadi bagian dari Kementerian Agama.
“Dengan demikian, berbeda dengan RS umum lainnya, RS Haji Jakarta memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan kesehatan bagi calon jemaah haji dan umrah,” tutur Didi.
Didi memaparkan bahwa P2TKHU menyediakan layanan konsultasi, medical check up, hingga terapi yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan (endurance) fisik calon jemaah haji dan umrah.
“Jemaah haji Indonesia kita tahu kebanyakan adalah lansia, yang rata-rata sudah memiliki penyakit degeneratif. Hal ini yang kita bantu untuk mengurangi risikonya, dan berusaha meningkatkan endurance para calon jemaah ini,” katanya.
Contohnya ada calon jemaah haji menderita gagal ginjal, maka bila jemaah tersebut ke RS Haji Jakarta tidak akan langsung divonis tidak boleh berangkat haji atau umrah.
“Kita akan lakukan MCU terlebih dahulu, kemudian akan kita lakukan prosedur-prosedur terapi yang bertujuan meningkatkan endurance pasien,” tutur Didi.
Sementara itu, dr. Hendro Bakti Wibowo yang juga merupakan pengelola P2TKHU turut mengingatkan calon jemaah haji dan umrah untuk melakukan vaksinasi meningitis menjelang keberangkatan.
“Meningitis ini penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Maka calon jemaah Indonesia harus waspada dengan cara melakukan vaksinasi maksimal dua minggu sebelum keberangkatan,” kata Hendro.