otak bayi/boldsky.com
Health

Kurang Tidur Sebabkan Penumpukan Protein Abnormal di Otak

Eva Rianti
Kamis, 17 Januari 2019 - 09:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTASejumlah peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis menemukan bahwa orang tua yang menghabiskan waktu tidur nyenyak lebih sedikit dapat menyebabkan penumpukan protein abnormal di otak yang disebut dengan protein tau.

Tau membentuk gumpalan dalam otak para pengidap alzheimer. Dapat dibilang, sulit tidur nyenyak dan sering terbangun pada malam hari memiliki hubungan erat dengan penyakit alzheimer. 

“Proyek kami adalah menunjukkan hubungan antara tidur gelombang lambat [tidur nyenyak] dan tau pada penyakit alzheimer,” kata Dr. Dr Brendan Lucey, peneliti yang juga seorang Director of the Washington University Sleep Medicine Center, seperti dilansir dari Healthline, baru-baru ini.

Dia menjelaskan bahwa gumpalan tau dapat membentuk kekusutan pada area otak yang berhubungan dengan daya ingat. Saat penyakit alzheimer berkembang, protein ini dan lainnya yang disebut gumpalan amyloid beta perlahan-lahan menyebar ke seluruh otak.

Untuk mengkonfirmasi hubungan antara tidur nyenyak dan penyakit alzheimer, para peneliti melibatkan 119 responden yang berusia 60 tahun atau lebih.

Setiap responden diberikan monitor gelombang otak portabel dan pelacak gerakan yang dikenakan di pergelangan tangan untuk studi satu minggu. Mereka diminta untuk melacak sesi tidur malam hari dan tidur siang hari.

“Selama tidur, otak berputar melalui tahapan yang berbeda, dan tidur gelombang lambat [tidur nyenyak] adalah salah satunya,” kata Lucey. “Sangat penting untuk memiliki kualitas tidur yang baik dan dianggap penting untuk menjaga daya ingat,” lanjutnya.

Para peneliti juga mengukur kadar amyloid beta dan tau di otak dan cairan tulang belakang para responden.  

Setelah memperhitungkan usia, jenis kelamin, dan gerakan saat tidur, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur nyenyak dikaitkan dengan lebih banyak protein tau di otak dan rasio yang lebih tinggi dari tau terhadap amyloid beta dalam cairan tulang belakang.

Penulis : Eva Rianti
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro