Vaksin polio/Antara
Health

Indonesia-Papua Nugini Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Berantas Polio

Denis Riantiza Meilanova
Rabu, 20 Maret 2019 - 15:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Papua New Guinea sepakat untuk melanjutkan dan meningkatkan kerja sama dalam melakukan respon outbreak dan kewaspadaan penyebaran penyakit polio di wilayah perbatasan Indonesia-PNG.

Kesepakatan tersebut dicapai pada 2nd Cross Border Meeting on Polio Outbreak Vigilance between Indonesia and PNG yang diselenggarakan di Sentani, Jayapura, Selasa, (19/3/2019).

"Indonesia dan PNG memandang penting peningkatan kerja sama ini untuk memperkuat sistem kesehatan di daerah perbatasan guna melakukan upaya bersama dalam mencegah wabah penyakit Polio dan penyebarannya di daerah perbatasan," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Rabu (20/3/2019).

Pertemuan Kedua CBM on Polio Outbreak Vigillance telah menghasilkan tiga hal, antara lain :

1) Rekomendasi Joint Actions Point yang akan dilakukan kedua negara secara mandiri dan secara bersama-sama dalam kerja sama pencegahan dan pengendalian penyakit Polio;

2) Concluded Draft MoU Bidang Kesehatan antara Indonesia dan PNG yang siap di tandatangani oleh Menteri Kesehatan kedua Negara bulan Mei 2019 di sela-sela Pertemuan World Health Assembly (WHA);

3) Agreed Minutes Pertemuan. 

Untuk menguatkan kerja sama kesehatan antara Indonesia dan PNG, kedua negara menyepakati lima area kerja sama dalam Draft MOU Kesehatan RI-PNG yaitu : Public Health; Development and Empowerment of Human Resources for Health; Pharmaceutical and Medical Devices; Disease Control and Prevention; Development and Strengthening of Health Services.

Indonesia dan PNG sepakat untuk menindaklanjuti Area Kerja Sama dalam MoU dalam bentuk Joint Action Plan sebagai bentuk komitmen Indonesia dan PNG mengimplementasikan MOU.

Selanjutnya, untuk peningkatan kolaborasi dan dukungan sumber daya serta koordinasi semua pemangku kepentingan di perbatasan beberapa Joint Actions Point yang berhasil disepakati diantaranya : 1) Mutual notification, joint risk assessment, investigation and response of all imported VPD cases and outbreaks; 2) Synchronize the Polio supplement immunization activities (SIAs) of the two countries at the border area; and 3) Establish coordination mechanism for border control such as establishing bilateral Polio prevention and control coordination committee.

Secretary for Health Ministry of Health and HIV/AIDS PNG Pascoe Kase sangat mengapresiasi kesungguhan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama pencegahan dan pengendalian penyakit Polio di wilayah perbatasan.

"PNG sangat membutuhkan dukungan dan kerja sama dari Indonesia untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatan di PNG," kata Pascoe.

Sementara itu, Konsulat RI Vanimo, Abraham Lebelauw juga mengapresiasi atas keberhasilan pertemuan yang menghasilkan langkah konkrit bagi peningkatan sistem kewaspadaan pengendalian penyakit Polio di kedua negara. Abraham mengatakan bahwa Konsulat RI Vanimo siap mendukung implementasi dari kegiatan konkrit yang dihasilkan dari lertemuan ini dan melihat kesungguhan dan komitmen kedua delegasi untuk mengimplementasikan.

Pertemuan Kedua CBM on Polio Outbreak Vigilance merupakan pertemuan lanjutan dari Pertemun Pertama yang dilaksanakan di PNG September 2018. Pertemuan ini mendapat dukungan dari World Health Organization (WHO) Indonesia dan WHO PNG. Kedua delegasi sepakat untuk melanjutkan Pertemuan ini pada tahun 2020 di PNG.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro