Saraf tulang belakang./Istimewa
Health

Mengenal Saraf Terjepit yang Bikin Hidup Nyeri

Tika Anggreni Purba
Kamis, 21 Maret 2019 - 11:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ketika berbicara soal saraf kejepit atau saraf terjepit, banyak orang yang langsung bergidik ngeri. Orang langsung membayangkan bahwa ada bagian saraf yang saling menjepit satu dengan lainnya, sehingga timbul nyeri yang tidak tertahankan. 

“Sistem saraf terdiri dari dua bagian penting yakni sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, serta sistem saraf tepi yang terdiri atas bundel serabut serat panjang sel saraf,” jelas dokter spesialis saraf Henry Riyanto Sofyan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Dengan penjelasan Henry kita bisa memahami bahwa yang namanya saraf terjepit juga bisa terjadi pada bagian tubuh yang memiliki saraf. Artinya, saraf terjepit tidak selalu terjadi pada bagian tulang belakang saja, seperti yang selama ini dipersepsikan masyarakat. 

Saraf terjepit yang terjadi pada bagian tulang belakang cukup umum terjadi.  Keadaan ini disebut dengan hernia nucleus pulposus atau HNP. Ketika seseorang mengalami HNP, bantalan diskus yang terletak di antara tulang belakang keluar dari posisinya, sehingga menekan atau menjepit saraf yang ada di sekitarnya. 

Apabila Anda belum familiar, coba ingat kembali mengenai rangkaian tulang belakang manusia. Antara tulang belakang itu disambung oleh bantalan kenyal yang dilapisi selubung yang kuat, itulah diskus. Istilahnya, diskus menjadi cakram antartulang.

“Cakram diskus ini berfungsi untuk memfasilitasi gerak tulang belakang,” kata Henry. 

Nah, apabila selubung bantalan kenyal ini robek, bagian dalamnya yang berbentuk jeli dapat meluber ke luar. Hal inilah yang dapat mengganggu saraf tulang belakang karena tekanan diskus yang meluber maupun karena bahan gel diskus yang mengiritasi.

Menurut Henry, robeknya diskus menyebabkan nukleus pulposus yang ada di dalamnya menonjol keluar. Tonjolan atau luberan itu dapat menekan saraf dan mengakibatkan munculnya rasa nyeri

“Bahkan bisa menimbulkan kelumpuhan,” tutur Henry. 

Diskus robek atau gangguan diskus lainnya dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi yang terutama adalah cedera mendadak atau cedera menahun. Henry mengatakan bahwa tulang belakang sangat rentan terhadap cedera karena digunakan untuk aktivitas yang membutuhkan daya yang kuat.

“Orang bisa cedera pada saat perputaran tubuh, penyentakan tiba-tiba saat bergerak, tekanan harian karena postur buruk, “ katanya lagi.

HNP  dapat terjadi mulai dari tulang leher hingga tulang pinggang bawah. Posisi saraf yang terjepit umumnya tergantung kepada posisi dan jenis robekan. 

Sebetulnya, menurut Henry, tidak semua HNP menimbulkan gejala pada tahap awal. Kalaupun bergejala, biasanya timbul nyeri yang merambat pada bundel serabut saraf yang tertekan. Rasa nyeri yang dialami juga bervariasi mulai dari kesemutan, rasa tajam, bahkan rasa panas atau dingin yang merambat. 

Apabila ternyata kondisi ini sudah terjadi selama beberapa waktu, gejalanya ditandai dengan rasa nyeri berubah menjadi baal, kemudian terjadi penurunan refleks gerak alami dari otot, lemah otot lengan dan tungkai, dan lain-lain. 

 

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro