Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit Moyamoya mungkin terdengar asing, tetapi kondisi langka ini bisa berdampak serius pada kesehatan otak dan sistem saraf. Mengenali gejala sejak dini dan memahami langkah penanganannya sangat penting agar pasien dapat memperoleh perawatan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Apa itu penyakit Moyamoya?
Dilansir dari mayoclinic.org, Selasa (27/5/2025), moyamoya adalah kondisi langka pada pembuluh darah di mana arteri karotis di dalam tengkorak menjadi tersumbat atau menyempit.
Arteri karotis merupakan pembuluh utama yang mengalirkan darah ke otak. Ketika aliran darah terhambat, suplai darah ke otak pun menurun. Sebagai respons, pembuluh darah kecil akan terbentuk di dasar otak untuk mencukupi kebutuhan darah tersebut.
Bagaimana Gejala Penyakit Moyamoya?
Gejala Moyamoya yang berkaitan dengan penurunan aliran darah ke otak meliputi:
• Sakit kepala
• Kejang
• Kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan di wajah, lengan, atau kaki yang biasanya hanya pada satu sisi tubuh
• Masalah penglihatan
• Gangguan berbicara atau memahami orang lain (afasia)
• Keterlambatan kognitif atau perkembangan
• Gerakan tak terkendali
Cara Mencegah Penyakit Moyamoya
Dilansir dari hopkinsmedicine.org, penanganan penyakit Moyamoya meliputi pengelolaan gejala, peningkatan aliran darah ke otak, dan pengendalian kejang. Penggunaan pengencer darah dapat membantu mencegah pembekuan atau penyumbatan, meskipun berisiko menimbulkan perdarahan. Dokter akan mengevaluasi kondisi masing-masing pasien sebelum memberikan pengobatan.
Dalam beberapa kasus, prosedur revaskularisasi bisa dilakukan. Ini adalah operasi untuk membangun kembali suplai darah ke bagian bawah otak, prosedur yang sangat rumit dan harus dilakukan oleh ahli bedah saraf vaskular berpengalaman.
Setelah operasi, pengendalian nyeri dan pemantauan ketat sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke. Meskipun penyakit Moyamoya termasuk langka, kewaspadaan terhadap gejalanya sangatlah penting. (Siti Laela)