Bisnis.com, JAKARTA – Para ahli medis telah menentukan bahwa wanita mencapai pubertas lebih cepat ketika mereka mengalami obesitas. Ternyata, studi terbaru mengkonfirmasi bahwa kondisi yang sama juga berlaku bagi kalangan pria.
Dilansir dari Medicaldaily, Senin (25/3/2019), peneliti utama Maria Veronica Mericq, M.D., mengungkapkan bahwa penelitian tentang pubertas pada pria dinilai masih kontroversial.
Dia dan timnya dari Universitas Santiago memeriksa 527 anak laki-laki di Chili untuk menentukan pengaruh obesitas dalam mempercepat pubertas di kalangan pria, seperti yang terjadi pada wanita.
Mereka juga melakukan penelitian dengan tujuan membuat sebuah makalah yang membantu menemukan bukti substansial tentang penyebab peningkatan obesitas pada anak laki-laki di seluruh dunia.
Tim peneliti menemukan bahwa anak laki-laki yang memiliki lemak perut berlebih mencapai pubertas lebih cepat. Mereka menggunakan data dari Chile’s Growth and Obesity Cohort Study yang awalnya dilakukan oleh Instituto de Nutricion y Tecnología de Los Alimentos.
Selain memeriksa indeks massa tubuh (BMI) dari anak laki-laki, para peneliti juga mempertimbangkan lingkar pinggang, tinggi, dan tanda-tanda pubertas untuk menentukan tingkat obesitas dan efeknya pada anak laki-laki di masa remaja awal mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa 9% anak laki-laki yang mengalami obesitas mengalami pubertas pada usia sembilan tahun. Penelitian juga menunjukkan bahwa prevalensi total obesitas meningkat ketika anak laki-laki bertambah tua.
Tim peneliti pun menemukan bahwa 22% anak laki-laki gemuk yang berusia 6—7 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena pubertas juga.
Selanjutnya, 28% dari mereka yang berusia 11 tahun sudah mengalami permulaan masa remaja. Namun, angka tersebut turun menjadi 11,8% ketika mereka mencapai 17 tahun.
Hasilnya juga menunjukkan bahwa 45 anak laki-laki mengalami pubertas sebelum waktunya. Sesuai genetics home reference dari Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, kondisi inilah yang menyebabkan perkembangan seksual dini.
Penelitian juga menggambarkan jumlah anak laki-laki yang memiliki obesitas total dan menyimpulkan bahwa mereka mengalami pubertas lebih cepat daripada mereka yang memiliki bobot yang lebih sehat.
Selain obesitas di kalangan anak laki-laki, penelitian menunjukkan bahwa pubertas dini juga meningkatkan risiko terkena kanker testis begitu mereka mencapai usia dewasa.
Mericq menyarankan bahwa mengendalikan obesitas pada masa anak-anak dapat mencegah kerentanan terhadap kondisi kesehatan yang parah.