Bisnis.com, SAMARINDA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Negara Seychelles akan mengembangkan Kepulauan Maratua sebagai Blue Ecotourism di bawah PT Pembangunan Pulau Nusantara.
Sekretaris Tim Percepatan Kerjasama Pengembangan Kepariwisataan Kepulauan Maratua, Tri Murti Rahayu menyatakan ada pertemuan antara Pemprov Kaltim dengan Duta Besar Seychelles untuk Indonesia dan Utusan Khusus Presiden untuk Asean Nico Barito di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (7/5/2019) lalu.
Tujuan pertemuan untuk mematangkan rencana menjadikan Maratua sebagai kawasan Ecotourism. Selain itu dia juga menyatakan pertemuan ini merupakan penyempurnaan draft dan pembentukan komitmen PT Pembangunan Pulau Nusantara (PPN) Maratua.
Tri menjelaskan konsorsium akan menjadi mitra kerja Pemprov Kaltim guna mendukung kebijakan pembangunan kepariwisataan Pulau Maratua dengan konsep Blue Ecotourism.
"Intinya kerja sama untuk percepatan pembangunan kepariwisataan di Pulau Maratua. Dengan dukungan seluruh stakeholders termasuk dukungan dana hibah dari pemerintah Seychelles sebesar Rp50 miliar,” ujar Tri melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (12/5/2019).
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kalimantan Timur Ichwansyah mengatakan Pemprov Kaltim dalam pertemuan itu juga mendengarkan rencana bisnis Seychelles tentang kerjasama pengelolaan Kepulauan Maratua. Nantinya, Maratua akan menjadi sister city dengan Seychelles.
“Jadi apa pun yang dilakukan itu berpedoman kepada kegiatan di Syechelles, terutama untuk sektor kepariwisataan,” jelas Ichwansyah.
Pada pertemuan itu dilakukan penandatanganan kerja sama antara 14 perusahaan dan Duta Besar Seychelles untuk Indonesia dan Utusan Khusus Presiden untuk ASEAN Nico Barito.
Penandatanganan itu wujud kesepatakan untuk membuat holding atau konsorsium demi percepatan pembangunan kawasan Pulau Maratua di Kabupaten Berau.
Ichwansyah menyatakan bahwa Pemprov Kaltim dan Pemkab Berau hanya memfasilitasi serta memberi dorongan supaya tim cepat menindaklanjuti perjanjian tersebut.
"Berikutnya, kita akan segera mengirimkan tenaga-tenaga dari LSM dan masyarakat untuk dilatih di Seychelles berkaitan kepariwisataan,” ujar Ichwansyah.
Misalnya, lanjut Ichwansyah, mereka akan magang di hotel-hotel di Seychelles untuk melakukan kegiatan penunjang berkaitan pengelolaan pariwisata di wilayah pantainya, cottage dan sarana lainnya.
“Rencana sekitar 15 hingga 50 orang akan dikirim secara bertahap. Ketika mereka membangun di Maratua, sementara kita melatih tenaga kerja. Sehingga orang-orang kita itulah yang nanti bekerja dan mengelola kawasan Maratua,” urai Ichwansyah.