Bisnis.com, JAKARTA - Perawatan wajah dan kulit tak hanya jadi milik kaum wanita, para pria pun tak boleh luput untuk memperhatikan diri dengan sungguh-sungguh.
Masalahnya, banyak pria yang tidak mengerti bagaimana cara yang baik dan benar untuk merawat diri. Tak jarang, pria termakan berbagai mitos. Dokter Tompi, musisi sekaligus co-founder MEN/O/LOGY by ZAP, klinik ketampanan pria pertama di Indonesia, akan membedah mitos seputar perawatan wajah dan kulit pria yang perlu kita ketahui berikut ini!
Pria yang merawat diri tidak maskulin
“Merawat diri seperlunya tidak akan pernah mengubah pria menjadi wanita. Memang banyak pria yang malas atau canggung merawat diri karena takut terlihat terlalu feminin. Padahal, itu menjadikan pria lebih gentleman. Masa ceweknya udah cakep, cowoknya buluk?,” kata Dokter Tompi.
Ia menuturkan bahwa setidaknya pria harus tahu cara membersihkan dan melindungi kulit wajah. Gunakan tabir surya setiap hari agar terlindungi dari bahaya sengatan matahari. Jangan lupa pula gunakan pelembab untuk memberi nutrisi pada kulit. Selepas beraktivitas, gunakan face wash sesuai dengan tipe kulit wajah dan lakukanlah exfoliate dengan face scrub sekitar dua kali seminggu.
Pria harus sering mencuci muka agar bebas minyak
“Kebalikan dari pria yang cuek, banyak juga pria yang insecure. Cuci muka terlalu sering justru bisa membuat wajah jadi kering dan memicu produksi minyak berlebih. Jadi maksimal cukup cuci wajah tiga kali sehari,” kata Dokter Tompi.
Akibat hormon testosteron, pria memiliki kulit wajah yang lebih tebal 20-25% dibandingkan wanita. Hormon tersebut membuat kelenjar sebasea pria bekerja dua kali lebih aktif dan akhirnya membuat kulit pria menjadi lebih berminyak.
“Punya wajah yang lebih berminyak bukan berarti pria nggak butuh pakai pelembab. Pemakaian pelembab justru membantu wajah untuk mengatur produksi minyak dengan tidak memproduksi minyak berlebih. Sekarang ini banyak pelembab yang oil free,” lanjut Dokter Tompi.
Jerawat pada pria lebih susah disembuhkan
Masih terkait dengan kulit wajah pria yang secara natural lebih berminyak, pria menjadi lebih rentan berjerawat. Hal ini disebabkan karena produksi minyak yang berlebih merupakan pemicu awal tumbuhnya komedo maupun jerawat.
Terkait masalah jerawat pada pria, dr. Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV, rekan Dokter Tompi yang juga menjadi co-founder MEN/O/LOGY by ZAP mengatakan bahwa, “Jerawat membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Semakin pria malas atau gengsi dalam merawat wajah, jerawat jadi nggak sembuh-sembuh. Selain pakai produk anti jerawat, perlu diperhatikan untuk nggak makan makanan berminyak dan manis serta nggak terlalu sering begadang,” kata dokter Endi.
Pria yang merokok akan lebih cepat tua
Rokok megandung ribuan zat berbahaya yang dapat membuat kulit kurang oksigen dan nutrisi. Hal ini juga berdampak pada rusaknya kolagen dan berkurangnya elastisitas kulit. Maka tidak heran jika kulit pria perokok lebih cepat kendur, keriput serta cepat terlihat tua. Perokok biasanya memiliki smoker’s line di sekitar mulut yang timbul dari seringnya menghisap rokok secara berulang-ulang.
“Sebenarnya keriput pada pria muncul lebih lambat dibandingkan wanita. Tapi kalau pria sudah menjadi perokok kelas berat, jangan heran kalau mereka jadi terlihat lebih cepat tua. Perokok juga rentan terkena kanker kulit, salah satunya karsinoma sel skuamosa yang biasa muncul di sekitar mulut,” terang Dokter Tompi.
Sering menggunakan topi menyebabkan kebotakan
Kebotakan adalah salah satu mimpi buruk yang ditakuti pria. Salah satu mitos yang berkembang mengenai kebotakan adalah pengaruh pemakaian topi. Terkait hal ini, Dokter Tompi berkata "Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan pria menjadi botak, seperti penyakit, genetik, usia, dll. Tapi yang pasti, setiap kebotakan selalu diawali dari rambut yang rontok.”
Soal mitos topi sebagai penyebab kebotakan, perlu diperhatikan higienitas dan frekuensi memakai topi. Apabila kamu sangat fanatik memakai topi hingga menggunakannya setiap hari dalam waktu yang lama, berbulan-bulan atau bertahun-tahun, rambut dapat rusak dan pada akhirnya menyebabkan kebotakan.
Dokter Tompi kini lebih perhatian terhadap perawatan pria terkait perannya sebagai co-founder MEN/O/LOGY by ZAP, klinik ketampanan pria pertama dan satu-satunya di Indonesia. Tak sendiri, Dokter Tompi berkolaborasi dengan Fadly Sahab (CEO ZAP Clinic), Bams eks Samsons, dan dr. Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV (Dermatologis).