Bisnis.com, JOGJA- Tanaman krokot (Portulaca oleracea L) adalah salah satu jenis tanaman liar yang dapat tumbuh di banyak tempat, termasuk di daerah berpasir dan tanah liat. Krokot diketahui memiliki gizi tinggi dan antioksidan.
Mengetahui kandungan tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan krim wajah penunda penuaan dini berbahan ekstrak krokot.
Mahasiswa Prodi Kimia UNY, Silviana Nugraheni menjelaskan, ekstrak krokot menjadi krim wajah karena krokot diperkaya dengan berbagai kandungan seperti KCI, KSO4, KNO3, Nicotinic acid, tannin, saponin, vitamin A, B, C, 1-noradrenalin, noradrenalin, dopamine, dopa.
"Antioksidan bermanfaat untuk peremajaan kulit, penangkal radikal bebas, pencegah kanker, mengurangi jerawat, meningkatkan kolagen dan anti aging," kata dia, Selasa (30/7/2019).
Silviana mengungkapkan, pembuatan krim tersebut dilakukan bersama rekannya, antara lain Ranum Wanudya Yunas dari prodi Kimia, Ratna Puji Rahayu (prodi Akuntansi) dan Aulawi Nulad Utami prodi (Pendidikan Ekonomi).
Ratna Puji Rahayu menjelaskan, ketersediaan tanaman krokot di Indonesia cukup melimpah dan belum dimanfaatkan sebagai produk yang memiliki nilai jual tinggi.
Produk hasil karya tim mereka, diklaim membuat kulit menjadi cerah dan ternutrisi dengan harga terjangkau dan praktis.
"Produk krim wajah dengan ekstrak krokot belum ada di pasaran, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai produk khas. Karena berasal dari tanaman yang banyak terdapat di Indonesia,” ujarnya.
Ranum Wanudya Yunas menyebutkan, bahan untuk membuat krim tersebut antara lain etanol 90%, setil akohol, asam stearat, trietanolamin, gliserin, paraffin, adeps lanae, propil paraben, metil paraben, ekstrak krokot, akuades, masker, sarung tangan, alumunium foil dan kertas saring.
Awalnya krokot dicuci bersih dan ditiriskan hingga kering, lalu diblender. Rendam etanol selama 24 jam, tutup dengan aluminium foil, selanjutnya didapat filtrat dan residu 1. Residu 1 selanjutnya disaring dan direndam etanol selama 24 jam dan ditutup aluminium foil. Didapatkan filtrat dan residu 2.
Filtrat 1 dan 2 dicampur, diuapkan dengan rotary evaporator dan didapatkan ekstrak kental.
Pembuatan ekstrak tanaman krokot terbagi dua fase yaitu fase air dan fase minyak, yang selanjutnya diolah dengan tahapan masing-masing.
Aulawi Nulad Utami menyebutkan, produk krim berbahan krokot tersebut mereka beri nama Macea.
Krim ini mengandung antioksidan, tanin, saponin, flavonoid, fenol, alkaloid dan glikosida yang kaya akan kandungan antioksidan tinggi, yang menjaga kesehatan kulit wajah.
Produk jadi selanjutnya dikemas dalam pot krim berukuran 20 gram, sesuai dengan kebutuhan wanita. Kemasan dikemas lagi dengan kotak yang menarik, yang mampu menjaga produk dari faktor eksternal yang mampu merusak atau mengurangi nilai pada produk.
"Krim wajah anti penuaan ini mampu bertahan selama setahun," kata dia.
JOGJA-Anggota tim PKM UNY yang membuat krim penunda penuaan dini wajah, Selasa (30/7/2019)./Harian Jogja-Uli Febriarni