Relationship

Reeracoen Salurkan US$3 Juta untuk Layanan Gaji Prabayar di 150 Perusahaan

Dewi Andriani
Jumat, 2 Agustus 2019 - 03:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Reeracoen Indonesia telah menyalurkan total dana sebesar US$3 juta kepada lebih dari 150 perusahaan yang memanfaatkan layanan aplikasi Ultra tech, sejak pertama kali diluncurkan pada Januari 2018.

Ultra tech merupakan layanan kompensasi dan benefit yang memungkinkan karyawan mengambil gajinya lebih awal (gaji prabayar) untuk memenuhi kebutuhan dana darurat.

Kenichi Fujiki, Direktur Operasional PT Reeracoen Indonesia mengatakan layanan ini sudah lebih dulu beroperasi di Jepang sejak 4 tahun lalu. Kemudian mulai diaplikasikan di Indonesia pada tahun lalu, sekaligus menjadi negara pertama di luar Jepang yang menggunakan produk layanan ini. Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini, jumlah klien mencapai lebih dari 150 perusahaan dengan total lebih dari 50.000 pengguna per Agustus 2019.

"Gaji awal yang diterima karyawan tersebut disalurkan langsung dari kami sehingga perusahaan tidak perlu mempersiapkan dana untuk itu. Hingga saat ini sudah tersalurkan sekitar US$3 juta. Dana ini sepenuhnya dari kami yang disuport oleh kantor pusat kami yang ada di Jepang," ujarnya, Kamis (1/8/2019).

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa layanan ini bukanlah pinjaman online. Bentuk kerjasamanya pun bersifat B to B.

Artinya Reeracoen bekerja sama langsung dengan perusahaan sehingga setiap karyawan yang telah mengambil gajinya di awal dengan Ultratech, maka pada saat menerima gaji di akhir bulan sudah otomatis terpotong dengan gaji yang diambilnya di awal.

"Tentu saja akan ada batasan maksimal yang bisa diambil yaitu 50% dari gaji. Kalau dari hasil survey kami, rata-rata menggunakan sekitar Rp300.000 hingga Rp900.000," ujarnya.

Untuk menikmati fasilitas ini, karyawan cukup mengakses aplikasi Ultra tech dan mengisi permohonan. Dalam aplikasi tersebut, karyawan juga dapat melihat riwayat pengajian dan membatalkan pengajuan yang terlanjut sudah diajukan.

"Jika karyawan mengajukan pada hari ini, mereka akan menerima gaji prabayar satu hari kerja berikutnya," terangnya.

Sementara itu, perusahaan dapat memantau secara real time keadaan penggunaan layanan ini melalui dashboard yang disediakan sehingga perusahaan dapat dengan mudah dan aman menggunakanya.
Untuk memonetisasinya, Utra tech mengenakan biaya sistem dari tiap pengajuan gaji prabayar yang dilakukan karyawan, serta tidak mengenakan biaya apapun ke perusahaan.

"Saat ini, 60% penggunannya adalah perusahaan Jepang, 40% lainnya perusahaan lokal. Pada 2019 kami menargetkan dapat memiliki hingga 80.000 pengguna dari 250 perusahaan," ujarnya.

Meski menargetkan banyak pengguna, tapi Reeracoen tetap berhati-hati dan melihat track record ketika menggandeng perusahaan untuk bekerja sama, sebab risiko dan biaya ditanggung semua oleh Reeracoen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro